Ilustrasi merek permen Yupi (instagram.com/yupi.gummy)
Pada Maret 2025, Yupi resmi melakukan IPO dengan menawarkan 854.448.900 saham atau setara 10% dari modal ditempatkan pasca IPO. Saham yang ditawarkan terdiri dari 256.334.700 saham baru dan 598.114.200 saham milik PT Sweets Indonesia.
Harga penawaran perdana saham YUPI berkisar Rp2.100—Rp2.500 per saham. Artinya, Yupi memiliki potensi meraup dana segar dari IPO mencapai Rp2.136.122.250.000 atau Rp 2,13 triliun.
Jumlah itu terdiri dari Rp640.836.750.000 atau sekitar Rp 640,83 miliar dari penawaran umum atas saham baru dan senilai Rp1.495.285.500.000 atau sekitar Rp 1,49 triliun dari penawaran umum atas saham divestasi.
Alokasi dana IPO YUPI
Sebagai informasi, PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas merupakan penjamin pelaksana emisi efek dari IPO emiten permen tersebut. Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari IPO akan dialokasikan untuk belanja modal.
Rinciannya, 77% dana akan digunakan untuk keperluan pembiayaan belanja modal, yaitu pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur dengan total biaya Rp437,5 miliar dan akan beroperasi paling cepat pada 2026.
Sisanya atau sekitar 23% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis, baik ke pasar internasional maupun pasar dalam negeri, termasuk keperluan term of payment, hingga persediaan dan penambahan jumlah karyawan.