Sinergi (INET) Jajaki Akuisisi 53,57 Persen Saham Personel Alih Daya

- Akuisisi setara dengan 1.687.455.000 lembar saham.
- Negosiasi antara INET dengan Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk (Kopindosat) sedang berlangsung.
- PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih lebih dari 30 persen.
Jakarta, FORTUNE - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), emiten penyedia infrastruktur jaringan, berencana mengakuisisi 53,57 persen atau 1.687.455.000 lembar saham PT Personel Alih Daya Tbk (PADA).
Saat ini, perusahaan tersebut sedang berada dalam proses negosiasi dengan Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk (Kopindosat) selaku calon penjual. Setelah penyelesaian transaksi, INET akan menjadi pengendali baru perseroan.
“Transaksi ini berpotensi menyebabkan terjadinya perubahan pengendali perusahaan target sebagaimana dimaksud dalam POJK 9/2018,” demikian Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk, Muhammad Arif, dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (27/10).
Proses tawar-menawar terkait rencana pengambilalihan itu dilakukan secara langsung. Indikasi syarat dan ketentuan jual beli sehubungan dengan rencana pengambilalihan pun telah ditandatangani pada 24 Oktober 2025.
Sebagai konteks, PT Personel Alih Daya Tbk merupakan perusahaan alih daya yang memiliki lebih dari 36.000 tenaga kerja profesional dan jaringan operasional di 25 kota besar. Perusahaan itu menyediakan layanan teknis telekomunikasi, call center, layanan kantor, keamanan, manajemen sumber daya manusia, serta kurir dan distribusi operasional.
Dalam keterangan terpisah, perusahaan tersebut menyatakan telah melayani 350 klien korporasi dan BUMN di Indonesia, mulai dari Bank Syariah Indonesia (BSI), Indosat, hingga Kementerian Keuangan.
Pada tahun ini, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih signifikan, yakni lebih dari 30 persen dalam setahun (year-on-year/YoY). Pada 2024, pendapatannya mencapai Rp30,43 miliar dengan laba bersih Rp1,3 miliar alias mengalami kenaikan ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai Rp28,89 miliar dengan laba bersih Rp826 juta.
Optimisme tersebut didukung oleh sejumlah langkah strategis yang dijalankan, seperti proyek ekspansi jaringan dan rencana pengembangan frekuensi.
INET, yang berfokus pada layanan Internet Service Provider (ISP), kini telah memiliki 200 ISP sebagai pelanggan aktif di Pulau Jawa. Selain itu, perseroan tengah melakukan ekspansi ke pasar Internasional dengan membuka point of presence (POP) di Singapura.
Pada perdagangan hari ini, saham INET justru turun 6 poin atau 2,02 persen ke Rp282. Sementara saham PADA naik 10 poin atau 9,26 persen menjadi Rp118.










