Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Sony Masuk Pasar Stablecoin, Bidik Pembayaran Game dan Anime

ilustrasi stablecoin
ilustrasi stablecoin (fireblocks.com)

Jakarta, FORTUNE - Sony tengah melangkah masuk ke pasar stablecoin dengan meluncurkan aset digital baru yang ditujukan untuk memperkuat ekosistem layanan digitalnya sekaligus menekan biaya transaksi kartu kredit.

Menurut laporan Nikkei, Sony Bank sedang menyiapkan stablecoin yang dipatok 1:1 terhadap dolar Amerika Serikat dan ditargetkan meluncur di pasar AS paling cepat pada tahun fiskal 2026. Inisiatif ini menandai salah satu ekspansi terbesar perusahaan Jepang ke stablecoin berbasis dolar US.

Mengutip CoinMarketCap, stablecoin tersebut akan menjadi alat pembayaran praktis bagi berbagai layanan Sony, mulai dari transaksi game PlayStation, gim mobile, konten anime, hingga layanan berlangganan.

Dengan kehadiran stablecoin ini, Sony ingin membuat pembayaran lintas negara lebih hemat dan efisien, sekaligus memotong biaya yang biasanya dibebankan oleh jaringan kartu kredit. Walaupun demikian, Sony belum membocorkan detail teknis maupun blockchain yang digunakan, perusahaan memastikan token ini akan menjadi metode pembayaran tambahan bagi konsumen di Amerika Serikat.

Dilansir dari Coin Desk, Sony Bank juga telah mengajukan lisensi perbankan di AS untuk membentuk anak perusahaan khusus stablecoin dan berkolaborasi dengan Bastion, penerbit stablecoin domestik, sebagai penyedia infrastruktur. Sony Ventures pun ikut terlibat dengan menanamkan modal dalam pendanaan Bastion senilai US$14,6 juta.

Dorongan ini dilakukan karena pelanggan Sony di AS menyumbang sekitar 30 persen dari total penjualan eksternal perusahaan. Dengan memanfaatkan ekosistem stablecoin dolar yang kapitalisasinya menembus US$291 miliar, Sony berharap bisa memperkuat posisinya di pasar digital global.

Stablecoin tersebut nantinya diproyeksikan mendukung berbagai jenis transaksi di dalam ekosistem Sony, mulai dari pembelian game, item digital, konten video, hingga pembayaran langganan. Token juga dinilai berpotensi menjadi sarana pembayaran lintas batas bagi komunitas game dan anime di seluruh dunia.

Sony Bank sebelumnya telah membentuk divisi Web3 untuk menggarap layanan berbasis blockchain, termasuk dompet digital untuk aset kripto dan NFT. Langkah ini sejalan dengan pergerakan global sejumlah institusi besar, mulai dari Western Union hingga bank-bank besar Eropa yang turut mengembangkan stablecoin.

Walau belum memaparkan tokenomics secara detail, Sony menegaskan bahwa fokus stablecoin ini adalah sebagai alat pembayaran, bukan instrumen spekulasi. Token akan mempertahankan nilai stabil dengan pegging 1:1 terhadap dolar AS.

Stablecoin tersebut juga menjadi bagian dari strategi Web3 Sony yang semakin agresif. Sebelumnya, perusahaan memperkenalkan Soneium, blockchain Layer 2 berbasis Ethereum yang diarahkan untuk kreator konten, komunitas, dan ekosistem hiburan digital. Dengan stablecoin baru itu, Sony ingin membuat pembayaran di dunia Web3 lebih seamless dan terhubung.

Namun, langkah ini tidak tanpa tantangan. Regulasi menjadi isu utama, terutama di AS. Independent Community Bankers of America (ICBA) menilai stablecoin Sony berpotensi menyerupai rekening giro tanpa perlindungan asuransi FDIC, yang dapat menimbulkan risiko bagi konsumen bila regulasi belum sepenuhnya dipenuhi.

Kendati demikian, Sony tetap yakin bahwa stablecoin dapat meningkatkan efisiensi pembayaran digital, memperkuat keterikatan pengguna, dan membuka peluang baru di industri game maupun anime global. Token ini diproyeksi menjadi pondasi sistem pembayaran masa depan dalam ekosistem digital Sony.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Genjot Produksi, Induk Realfood (RLCO) Ekspansi Ekspor ke 3 Negara

08 Des 2025, 11:43 WIBMarket