Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
unsplash.com/Space X
unsplash.com/Space X

Jakarta, FORTUNE - SpaceX kembali mencuri perhatian setelah memindahkan 1.163 Bitcoin bernilai US$102 juta atau lebih dari Rp1,6 triliun (mengacu pada kurs Rp16.644) ke dua dompet baru. Transaksi jumbo ini pertama kali diidentifikasi oleh platform analitik blockchain Nansen, yang dikenal memantau aktivitas aset digital milik institusi besar.

Menurut laporan coinmarketcap, Kamis (27/11), perpindahan kripto dalam jumlah signifikan oleh perusahaan besar seperti SpaceX hampir selalu mengundang reaksi pasar. Meski belum ada penjelasan resmi mengenai alasan perpindahan tersebut, langkah seperti ini umumnya berkaitan dengan penyesuaian internal, perubahan mekanisme penyimpanan (custody), atau peningkatan keamanan dompet digital.

Sejak kepemilikan Bitcoin oleh SpaceX terkuak pada 2021, publik terus mengikuti setiap gerak perusahaan milik Elon Musk ini di ranah aset digital. Kendati jumlah pasti Bitcoin yang mereka pegang tak pernah dipublikasikan secara rinci, transfer terbaru ini memperlihatkan bahwa SpaceX masih aktif mengatur portofolio kriptonya.

Nansen juga melaporkan bahwa 1.163 BTC tersebut dikirim dalam satu pengiriman besar yang kemudian dialokasikan ke dua alamat dompet baru tanpa riwayat transaksi sebelumnya. Pola tersebut mendorong analis menduga bahwa dompet-dompet itu kemungkinan terkait proses reorganisasi internal atau penerapan prosedur keamanan yang diperbarui.

Pergerakan besar semacam ini kerap memicu diskusi, terutama karena SpaceX merupakan salah satu perusahaan yang memasukkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangannya. Keterlibatan mereka pertama kali diketahui pada 2021, meski rincian jumlah kepemilikan tetap dirahasiakan.

Transaksi ini semakin ramai diperbincangkan setelah diberitakan oleh media industri kripto seperti Cointelegraph, yang menegaskan bahwa pemantauan on-chain membuat aktivitas seperti ini mudah diketahui publik.

Bagi pasar kripto, transfer skala besar dari perusahaan seperti SpaceX sering kali memunculkan spekulasi. Namun para analis menilai langkah ini tidak menunjukkan tanda-tanda penjualan, melainkan upaya pengelolaan portofolio. Hal ini sekaligus memperlihatkan bahwa semakin banyak korporasi besar memperlakukan aset digital sebagai bagian dari strategi finansial jangka panjang.

Di tengah meningkatnya partisipasi institusi dalam ekosistem kripto, transaksi seperti ini kini dipandang sebagai tindakan strategis, bukan sinyal negatif. Transparansi blockchain memungkinkan publik mengamati pergerakan aset secara langsung, sehingga setiap langkah signifikan mudah terpantau dan dievaluasi.

Editorial Team