Kalahkan Blue Origin, SpaceX Raup Kontrak Rp11,6 Triliun dari Pentagon

- SpaceX mendapatkan kontrak senilai Rp11,6 triliun dari Pentagon untuk lima misi peluncuran militer penting.
- United Launch Alliance (ULA) juga mendapatkan dua misi senilai Rp6,9 triliun dari US Space Force.
- Kontrak ini memperkuat dominasi SpaceX dalam proyek luar angkasa Pentagon, sementara Blue Origin belum memperoleh sertifikasi untuk misi NSSL.
Jakarta, FORTUNE - Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (US Space Force) memberikan lima dari tujuh misi peluncuran militer penting untuk tahun fiskal mendatang kepada SpaceX, dengan total anggaran senilai US$714 juta atau sekitar Rp11,6 triliun.
Dilansir Times of India, kontrak tersebut akan memperkuat dominasi SpaceX dalam proyek luar angkasa Pentagon, meskipun hubungan Musk dan Presiden Donald Trump sempat memanas di ruang publik.
Sementara United Launch Alliance (ULA) mendapatkan dua misi tersisa senilai US$428 juta atau sekitar Rp6,9 triliun.
Seluruh kontrak ini berada di bawah Program Peluncuran Ruang Angkasa Keamanan Nasional (National Security Space Launch Program/NSSL), yang sebelumnya telah memilih SpaceX, ULA, dan Blue Origin milik Jeff Bezos untuk 54 misi bernilai US$13,5 miliar atau sekitar Rp218,7 triliun yang dijadwalkan berlangsung antara 2027 hingga 2032.
“Luar angkasa adalah wilayah strategis tertinggi yang sangat penting bagi keamanan nasional kami,” ujar Kolonel Eric Zarybnisky dari Komando Sistem Luar Angkasa AS kepada Air & Space Forces. “Menyalurkan aset bagi pasukan tempur adalah misi utama kami, dan kami bergantung pada kemitraan kuat antara pemerintah dan industri untuk mencapainya," kataya, menambahkan.
Misi SpaceX mencakup peluncuran satu satelit komunikasi, tiga muatan rahasia, dan satu satelit pengintai, dengan peluncuran dijadwalkan pada 2027, sejalan dengan kebijakan perencanaan dua tahun ke depan oleh Space Force.
Sementara itu, roket New Glenn milik Blue Origin yang merupakan pesaing Falcon Heavy dari SpaceX, belum memperoleh sertifikasi untuk misi NSSL dan tidak mendapat penugasan peluncuran untuk siklus kali ini.
Kesempatan berikutnya bagi Blue Origin untuk ikut serta dalam misi baru akan datang pada tahun fiskal 2027. Namun, misi Mars NASA yang akan datang—yang tertunda sejak 2024 dan kemungkinan akan diluncurkan pada akhir bulan ini—dapat membantu mempercepat proses sertifikasinya.
Penghargaan kontrak ini memperkuat posisi SpaceX dalam peluncuran luar angkasa untuk keamanan nasional, sementara Blue Origin masih berupaya memperkuat pijakannya dalam persaingan ketat industri antariksa.