MARKET

Dibayangi Rupiah dan Neraca AS, IHSG Rawan Koreksi

Investor diprediksi bersikap wait and see.

Dibayangi Rupiah dan Neraca AS, IHSG Rawan KoreksiIlustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

by Tanayastri Dini Isna KH

07 December 2022

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali tertekan, Rabu (12/7) seiring dengan koreksi Wall Street dan bursa Asia, menurut MNC Sekuritas.

Tim Analis MNC Sekuritas menyebut para investor cenderung bersikap wait and see menjelang rilis data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) Oktober 2022. Dari segi proyeksi secara konsensus, itu kabarnya defisit US$80 triliun, dari defisit US$73,3 triliun di realisasi September 2022 atau terendah dalam tiga bulan terakhir.

Di pasar domestik, pelemahan kurs rupiah yang ditutup di level Rp15.618 per dolar juga membayangi IHSG. “Kami perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran harga 6.828-6,” kata MNC Sekuritas dalam riset, seraya memilih saham ITMG, PWON, RALS, dan PGAS.

Lebih lanjut, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memprediksi IHSG tertekan terbatas akibat fluktuasi nilai tukar rupiah. Ditambah, investor asing masih menarik modalnya dari pasar modal domestik.

Tapi, ia menambahkan, “mengingat kini kondisi ekonomi Indonesia masih dalam kondisi stabil, maka peluang teknikal rebound masih terbuka lebar.”

Ia memproyeksi IHSG akan bergerak di kisaran support 6.838 dan resisten di level 7.123. Sejumlah saham pilihan William yakni INDF, EXCL, BBRI, BSDE, ICBP, BMRI, dan ITMG.

Analisis teknikal laju IHSG

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG relatif akan melanjutkan tren penurunan menuju area support 6.893 sampai dengan 6.829 walau parkir tepat di Fibonacci retracement dari wave i pada Selasa (6/12) sore.

Tapi, masih ada peluang rebound jika iHSG tetap berada di atas 6.803. Adapun, level support IHSG ada di 6.803, 6.735, dan 6.679. Sementara itu, resistennya di 6.960, 7.000, dan 7.050. Berdasarkan indikator MACD, itu menunjukan momentum bearish.

Saham-saham pilihan Ivan meliputi KLBF, MDKA, PGAS, PTBA, dan TBIG.

Sementara itu, Tim Analis BNI Sekuritas memproyeksikan IHSG masih ada di tren bearish selama di bawah 6.955. Jika ditutup di bawah itu, maka iHSG gagal naik menuju 7.091.

“Jika berhasil, maka rawan menuju 6.955, 6.894, 6.837, dan 6.747,” tulis Andri Z. Siregar dan Maxi Liesyaputra dalam risetnya.

Saham pilihan mereka, yakni: BBCA, TLKM, KLBF, ANTM, ADRO, dan ADMR.