MARKET

Ditopang Kolokasi, Kinerja Emiten Data Center Grup Salim 2022 Naik

Tapi, saham DCII masih terkoreksi per Selasa (14/3).

Ditopang Kolokasi, Kinerja Emiten Data Center Grup Salim 2022 NaikLaunching Node IIX Platform Data Center DCI di Kantor DCI Indonesia, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/1). Dok/Fortune Indonesia/Luky Maulana.
14 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten data center milil Grup Salim dan Toto Otto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) membukukan kenaikan kinerja pada top line dan bottom line sepanjang 2022. Pertumbuhannya mencapai dua digit.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (14/3), laba tahun berjalan DCI Indonesia melonjak 40,6 persen (YoY) dari Rp261,4 miliar menjadi Rp367,8 miliar pada tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, pendapatannya pun meningkat 19,8 persen (YoY) menjadi Rp1,0 triliun, dari sebelumnya Rp871,2 miliar.
Adapun, kenaikan pendapatan mayoritas ditopang oleh segmen kolokasi, yang berkontribusi sejumlah Rp988,9 miliar. Angka itu naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp828,0 miliar. Lalu ditambah dengan pendapatan lain-lain senilai Rp54,2 miliar; bertumbuh dari Rp43,2 miliar pada 2021.

Sejalan dengan kenaikan laba dan pendapatan, beban pokok pendapatan DCI Indonesia pun meningkat 12,4 persen (YoY), dari sebelumnya Rp395,2 miliar menjadi Rp444,3 miliar. Meski begitu, laba kotornya masih tercatat bertumbuh 25,9 persen (YoY), yakni sebesar Rp599,5 miliar dari Rp476,0 miliar.

Laju saham DCI Indonesia (DCII) milik Grup Salim dan Otto Sugiri
Sayangnya, pertumbuhan kinerja DCI Indonesia tak dibarengi dengan penguatan saham pada Selasa ini. Per pukul 14.21 WIB, DCII terpantau terkoreksi 0,73 persen ke level 37.600. Saat pembukaan pun, DCII memerah di level 37.500.
Mengacu pada data RTI Business, volume transaksi DCII mencapai 500,0 juta saham. Lalu, nilai transaksinya berjumlah Rp18,7 juta, dengan frekuensi transaksi 5 kali. Rata-rata harga DCII adalah Rp37.540. Sementara itu, rasio price to earning-nya adalah 243,6 kali dan rasio price to book value (PBVR) sebesar 56,5 kali.

Per akhir 2022, laba ber saham HMSP naik dari Rp110 per lembar menjadi Rp154 per lembar. Adapun, jumlah kas dari pelanggan perseroan hampir mencapai Rp1,1 triliun, yang terdiri dari Rp740 miliar kas dari operasi, serta kas dan setara kas senilai hampir Rp237,2 miliar.
Lebih lanjut, total aset perseroan pun naik, mencapai Rp3,2 triliun dari Rp2,9 triliun. Di sisi lain, jumlah liabilitasnya mencapai Rp1,7 triliun, bertumbuh dari Rp1,6 triliun pada 2021. 

Related Topics