MARKET

Investor Saham Tembus 4 Juta, Generasi Gen Z dan Milenial Mendominasi

Nilai aset investor di atas 40 tahun jauh lebih tinggi.

Investor Saham Tembus 4 Juta, Generasi Gen Z dan Milenial MendominasiBursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia
11 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Jumlah investor pasar modal Indonesia melampaui 4 juta per semester I  2022. Jumlah tersebut melonjak 15,96 persen dibandingkan akhir 2021.

Mengacu pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), total single investor identification (SID) per Juni 2022 sudah mencapai 4.002.289. Sementara pada akhir tahun lalu, jumlah investor baru 3.451.513.

“Investor saham (per akhir semester I 2022) didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu generazi Z dan milenial (81,64 persen), dengan nilai aset mencapai Rp144,07 triliun,” ujar Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo dalam keterangan resminya, Senin (11/7).

Akan tetapi, investor berusia di atas 40 tahun masih memimpin dari segi nilai aset, yang jika diakumulasikan mencapai Rp969,48 triliun.

Profil investor secara detail

Ilustrasi jumlah investor pasar modal. (Pixabay/TheInvestorPost)

Lebih lanjut, KSEI mencatat dari 4 juta investor pasar modal, 60,45 persen merupakan karyawan swasta, pegawai negeri, guru dan pelajar. Total nilai aset para investor itu mencapai Rp358,53 triliun.

Sementara itu, 38,53 persen investor menjalani profesi sebagai pengusaha, ibu rumah tangga, dan lainnya. Adapun, akumulasi dari nilai aset mereka adalah Rp670,7 triliun.

Adapun, 99,79 persen dari seluruh investor pasar modal di enam bulan pertama tahun ini adalah investor individu lokal. Tren pertumbuhan investor itu sudah tampak sejak 2020, saat investor hanya berjumlah 1.695.268.

Dari segi lokasi, mayoritas (69,59 persen) investor saham masih terpusat di Pulau Jawa, itu juga termasuk 13,97 persen investor di DKI Jakarta. Total nilai aset di pulau itu berjumlah Rp3.772,32 triliun (95,51 persen).

Diikuti oleh investor di Pulau Sumatra (16,62 persen) dengan nilai aset Rp88,71 triliun (2,25 persen); Pulau Kalimantan (2,42 persen) dengan nilai aset Rp58,12 triliun; Pulau Sulawesi (4,07 persen) dengan nilai aset Rp12,64 triliun; Pulau Bali, NTT, dan NTB (3,33 persen) dengan nilai aset Rp13,45 triliun; dan terakhir Maluku dan Papua (0,98 persen) dengan nilai aset Rp4,46 triliun.

Related Topics