MARKET

Laba Mandiri Sekuritas Meroket 137% pada 2021, Ini Faktor Pendorongnya

Lini bisnis pasar modal dan investment banking naik tajam

Laba Mandiri Sekuritas Meroket 137% pada 2021, Ini Faktor PendorongnyaGedung Bank Mandiri/ Dok Bank Mandiri
09 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Mandiri Sekuritas mencatat rekor pertumbuhan kinerja sepanjang 2021. Laba bersih perusahaan meroket 137 persen (yoy) ditopang kinerja empat lini bisnis yang solid meski di tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global.

Pada tahun lalu, total pendapatan Mandiri Sekuritas tumbuh 55 persen menjadi Rp1,234 triliun (yoy) sehingga ikut memicu naiknya laba bersih perusahaan hingga 137 persen menjadi Rp321 miliar.

Capaian tersebut sejalan dengan pertumbuhan empat lini bisnis perusahaan: Investment Banking-Indonesia (68 persen), Investment Banking Mandiri Securities Singapore (10 persen), Capital Market (58 persen), dan Ritel (56 persen).

“Meski di tengah pandemi, perusahaan tetap mampu menunjukkan resiliensinya untuk tumbuh dengan berfokus pada akselerasi perkembangan bisnis klien dan nasabah melalui peningkatan transaksi baik pasar modal maupun jasa advisory, inovasi produk investasi serta peningkatkan layanan digital,” kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/3).

Detail capaian Mandiri Sekuritas

Menurut Direktor Operations Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto, keberhasilan transaksi advisory dan capital market memainkan peran penting terhadap cemerlangnya pertumbuhan bisnis perusahaan.

Secara total, Mansek memproses 82 transaksi strategis yang terdiri dari: 6 IPO, 6 rights issue, 41 obligasi rupiah, 11 obligasi global, dan 18 transaksi advisory/M&A. Mengacu pada data Leage Table (2021) dari Bloomberg, lembaga sekuritas itu menduduki posisi puncak Equity Underwriting.

Beberapa transaksi besar yang berhasil ditangani perusahaan pada tahun lalu—di antaranya IPO Bukalapak, IPO Mitratel, IPO Cimory, rights issue BRI, merger Pelabuhan Indonesia I-IV, dan restrukturisasi utang PTPN.

Peran bisnis digital Mandiri Sekuritas

Sementara dari lini bisnis ritel yang mencatat keanikan 56 persen, salah satu pendorongnya berasal dari pertumbuhan nasabah atau investor individu (ritel) perseroan sebesar 33 persen (yoy). Dari total pertumbuhan tersebut, 70 persen di antaranya berasal dari generasi milenial dan generasi Z.

Yang menarik, 91 persen jumlah transaksi itu berjalan di platform daring (online). “Pengembangan teknologi digital yang mendukung kenyamanan nasabah individu dalam bertransaksi di pasar modal juga menjadi prioritas kami,” jelas Heru.

Mansek mengandalkan MOST Digital Platform yang menawarkan berbagai layanan, seperti one-stop capital market, pembukaan akun 100 persen secara daring, kelas pelatihan pasar modal berkala, hasil riset harian, serta fitur diskusi dan penghargaan.

Related Topics