MARKET

Meski Masih di Fase Konsolidasi, IHSG Diprediksi Naik Lagi

Ada sejumlah sentimen yang mesti diperhatikan investor.

Meski Masih di Fase Konsolidasi, IHSG Diprediksi Naik LagiPria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)

by Tanayastri Dini Isna KH

05 July 2023

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat, Rabu (5/7), setelah ditutup terkoreksi 0,2 persen kemarin (4/7) sore.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, sampai saat ini penopang pergerakan IHSG saat ini adalah musim pembagian dividen. Ia menambahkan, IHSG masih belum akan meninggalkan fase konsolidasi wajar karena minimnya sentimen.

"Momentum koreksi masih dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian," katanya melalui riset harian.

William memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.601 dan resisten di 6.742. Saham-saham pilihannya, yakni: UNVR, INDF, ASII, ICBP, TLKM, EXCL, TBIG, HMSP, dan ASRI.

Adapun, Indo Premier Sekuritas pekan ini menyoroti sejumlah sentimen di pasar. Dari pasar domestik, yakni: data manufaktur, data inflasi, dan data cadangan devisa. Data manufaktur menunjukkan kondisi ekspansif untuk ke-22 kali. Inflasi pun masih menunjukkan stabilnya kondisi ekonomi Indonesia.

Sementara itu, terkait cadangan devisa, pada Mei lalu terjadi penurunan dari US$144,2 miliar menjadi US$139,3 miliar karena pembayaran utang pemerintah. "Meskipun turun, cadev tersebut dinilai BI masih tinggi seiring kecukupannya untuk membiayai impor selama 6 bulan, dua kali lipat dari standar kecukupan internasional," kata Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Mino.

Dari eksternal, sentimen yang mesti diperhatikan adalah FOMC minutesnon-farm payrolls, dan perkembangan harga komoditas. Pada pertemuan bulan lalu, The Fed memberi sinyal tentang kemungkinan kenaikan suku bunga dua kali ke depannya, masing-masing 25 basis poin.

Dalam testimoni, Gubernur The Fed kembali menegaskan, usaha untuk menekan angka inflasi ke kisaran dua persen masih jauh dari kata selesai. The Fed juga tidak menutup kemungkinan hanya akan menahan suku bunga, jika angka inflasi lebih baik dari perkiraan (tergantung data ekonomi).

Selanjutnya, non-farm payrolls Juni diprediksi akan bertambah sebanyak 225K lebih rendah dari penambahan bulan sebelumnya sebanyak 339K. "Dengan penambahan tersebut diharapkan angka tingkat pengangguran tidak mengalami perubahan yaitu berada di level 3.7%. Sementara itu upah per jam pertumbuhannya diprediksi akan melambat menjadi 4.2% yoy dari sebelumnya 4.3% yoy," kata Mino.

Saham-saham pilihan Indo Premier minggu ini, meliputi: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, ARTO, INDF, ICBP, ACES, ELSA, JSMR, TLKM, EXCL, PWON, SSIA, dan SCMA.

Proyeksi laju IHSG secara teknikal

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Dari kacamata teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG menguat dan bergerak di rentagn support 6.660 dan resisten di 6.705.

Menurutnya, IHSG tetap berpotensi bullish meski mengalami koreksi pada hari Selasa karena masih ditutup di atas garis SMA-20.

"Namun IHSG cenderung akan melanjutkan struktur wave ii dan dapat melemah menuju 6.589 apabila tutup di bawah garis SMA-20," katanya dalam riset harian.

Level support IHSG adalah 6.622, 6.589, 6.542 dan 6.509. Sementara itu, resistennya adalah 6.717, 6.767, 6.815 dan 6.884. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish. Saham-saham pilihannya, yakni: ANTM, BMRI, CPIN, MEDC, dan TBIG.