MARKET

Tak Cuma Jahja Setiaatmadja, 2 Bos BCA Lain pun Jual Sahamnya

Total nilai transaksinya capai Rp20,91 miliar.

Tak Cuma Jahja Setiaatmadja, 2 Bos BCA Lain pun Jual SahamnyaIlustrasi BCA. Shutterstock/Allegra P
20 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja, bukan satu-satunya petinggi yang menjual total jutaan sahamnya dewasa ini. Sebab, dua direktur perseroan mengambil langkah serupa.

Mengutip keterbukaan informasi, Selasa (20/9), dua Direktur BCA itu meliputi Tan Ho Hien atau Subur Tan serta Rudy Susanto. Bila diakumulasi, mereka melego sekitar 1,4 juta lembar saham BBCA.

Secara kronologis, Tan Ho Hien melepas saham empat kali. Berikut perinciannya:

- 14 September 2022

  • 500.000 ribu lembar dengan harga Rp8.500/saham. Nilai transaksi Rp4,25 miliar.

- 15 September 2022

  • 200.000 ribu lembar dengan harga Rp8.675 per saham. Nilai transaksi hampir Rp1,74 miliar.
  • 200.000 ribu lembar dengan harga Rp8.700 per saham. Nilai transaksi Rp1,74 miliar.
  • 100.000 ribu lembar dengan harga Rp8.750 per saham. Nilai transaksi Rp875 juta.

Di sisi lain, Rudy hanya sekali melego saham, dengan jumlah 404.600 lembar di harga Rp8.800 per saham. Dus, ia mengantongi dana senilai Rp3,56 miliar.

Adapun, Ta Ho Hien melego saham untuk tujuan penjualan. Sementara itu, Rudy akan memakai dana hasil penjualan saham untuk investasi keluarga.

Jumlah saham yang Jahja jual dan tujuannya

source_name

Sebelumnya, pada 15 September 2022, Bos BCA, Jahja juga melepas total 1 juta lembar saham BBCA. Yang pertama sebanyak 500.000 di harga Rp8.725 dan yang kedua di harga Rp8.750–dengan total volume saham serupa.

Dalam kata lain, Jahja menerima dana hasil transaksi masing-masing senilai Rp4,36 miliar dan hampir Rp4,38 miliar. Ia akan menggunakan dana dari transaksi pertama untuk merenovasi rumah, sedangkan hasil transaksi kedua diperuntukkan sebagai investasi.

Adapun, investasi yang ia maksud adalah pembelian surat utang dalam mata uang dolar milik pemerintah Indonesia. Menurutnya, tingkat yield-nya baik. Dengan begitu, ia bisa mendiversifikasi investasinya.

Related Topics