Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui 2023 lebih berat dibandingkan 2022, sehingga target penghimpunan dananya lebih rendah dari capaian tahun lalu.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, target penghimpunan dana di pasar modal pada 2023 adalah Rp200 triliun. Angka itu lebih rendah daripada capaian tahun lalu, yang mencapai Rp267,73 triliun.
“Tentunya itu melihat bahwa kondisi 2023 beda dengan 2022, yang mana [ketidakpastian] global masih belum reda dan tentunya pemilu, sehingga kita memang menurunkan dari yang tahun lalu,” kata Inarno dalam konferensi pers peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 pasar modal Indonesia, Kamis (10/8).
Adapun, hingga 9 Agustus 2023, OJK sudah mengeluarkan pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran untuk 141 penawaran umum dengan total emisi Rp165,22 triliun. 57 di antaranya berasal dari emiten baru.