Terlilit Kasus Fraud, Indofarma (INAF) Raih Pinjaman Rp220 Miliar dari Bio Farma

- INAF beroleh pinjaman Rp220,17 miliar dari Bio Farma untuk mendukung pendanaan dan transformasi bisnis.
- Pinjaman diberikan dengan bunga 7 persen selama 12 bulan, dengan aset non jaminan sebagai jaminan di 18 lokasi.
- Perseroan harus melakukan efisiensi biaya operasi dan penyesuaian jumlah tenaga kerja sesuai putusan homoglasi PT Indofarma Tbk.
Jakarta, FORTUNE - PT Indofarma Tbk (INAF) memperoleh dukungan pendanaan senilai Rp220,17 miliar dari induk usahanya, PT Bio Farma (Persero). Pinjaman ini diberikan di tengah upaya perseroan menata kembali keuangan setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap adanya indikasi fraud yang berpotensi merugikan negara ratusan miliar rupiah.
Direktur Utama INAF, Sahat Sihombing, menyebut pinjaman tersebut merupakan bagian dari komitmen perseroan merevitalisasi fondasi keuangan. Tujuannya adalah menyeimbangkan kebutuhan pemulihan usaha dengan pelaksanaan program transformasi.
“Diharapkan mampu memperkuat keberlanjutan bisnis perseroan di masa mendatang,” ujar Sahat dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (18/9).
Pinjaman dari Bio Farma ini memiliki tenor 12 bulan dengan bunga 7 persen, yang akan dibayarkan pada akhir masa pinjaman. Sebagai jaminan, Indofarma akan mengagunkan aset non-produktif di 18 lokasi setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Langkah penyelamatan ini diambil saat Indofarma menghadapi permasalahan serius. Sebelumnya, BPK menemukan adanya indikasi fraud di dalam tubuh perseroan dan anak usahanya, PT Indofarma Global Medika (IGM), yang mengakibatkan indikasi kerugian sebesar Rp294,77 miliar.
Selain itu, BPK juga mencatat adanya potensi kerugian tambahan sebesar Rp164,83 miliar. Perinciannya meliputi piutang macet Rp122,93 miliar, persediaan tidak terjual Rp23,64 miliar, dan beban pajak dari penjualan fiktif produk FMCG senilai Rp18,26 miliar.
Temuan lainnya termasuk indikasi penggunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi dan pinjaman online.
Dukungan pendanaan ini juga sejalan dengan putusan homologasi yang mewajibkan Indofarma memprioritaskan efisiensi biaya operasi secara menyeluruh.
“Dengan pelaksanaan program ini, perseroan diharapkan dapat menata beban usaha secara lebih proporsional sekaligus menjaga keberlangsungan usaha di masa mendatang,” demikian manajemen Indofarma.