Jakarta, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan transaksi dan peminatan pembelian kredit karbon Indonesia hingga 2,75 juta ton CO2 (karbondioksida) pada gelaran COP 30 di Belém, Brasil.
Pada COP 30, IDXCarbon menawarkan proyek karbon Indonesia, baik yang sudah tercatat maupun yang akan diterbitkan di masa depan. Totalnya sekitar 20 proyek.
"IDXCarbon senantiasa berupaya memfasilitasi perdagangan karbon Indonesia secara transparan dan mudah untuk mendorong pertumbuhan perdagangan karbon Indonesia. Kami percaya bursa karbon dapat mendukung pertumbuhan perdagangan karbon Indonesia," kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, selaku penyelenggara IDXCarbon, Senin (1/12).
Hingga Oktober 2025, total volume Unit Karbon yang telah tercatat di IDXCarbon mencapai lebih dari 3,6 juta ton CO2e (sebelum retirement). Selain proyek tercatat, IDCarbon pun memasarkan 16 proyek yang sudah menandatangani letter of intent (loi), yang unit karbonnya mencapai sekitar 90 juta ton CO2e.
Proyek berbasis lingkungan atau teknologi yang ditawarkan di COP 30, antara lain milik: PT Pertamina Power Indonesia, PT PLN Nusantara Power, PT PLN Indonesia Power, PT Perkebunan Nusantara IV, PT Rimba Makmur Utama, PT Strata Pacific, Arsari Group, dan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Sementara itu, berikut ini nama-nama pihak yang melakukan transaksi atau menyampaikan peminatan atas proyek karbon Indonesia selama periode COP 30 pada 10-21 November 2025:
TBS Energi Utama Tbk
Value Network Ventures Pte. Ltd
South Pole
Energy Management Indonesia
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Iklim Muda Sentosa (CarbonEthics)
Bank CIMB Niaga Tbk
Bala Biotech Indonesia
Aorsa Konsultan Manajemen
Bank Maybank Indonesia Tbk
Rois Cartoon Studio
Etam Wira Utama
Mitra Tours & Travel
Filtrona Manufacturing Indonesia
Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (Inacom)
Bank SMBC Indonesia
Superintending Company of Indonesia (Sucofindo)
Pertamina (Persero)
Pertamina Patra Niaga
Pihak-pihak lain dari dalam maupun luar negeri yang namanya tidak dipublikasikan
