Jakarta, FORTUNE - PT Indo Premier Sekuritas betransformasi dari platform jual beli produk investasi, menjadi platform wealth creation yang menggabungkan investasi, kolaborasi, dan inklusi.
Moleonoto The, Direktur Utama Indo Premier Sekuritas menjelaskan bahwa di platform IPOT saat ini memiiliki fitur yang memungkinkan siapa pun, baik investor individu, keluarga dan komunitas, menjalani wealth creation journey secara terstruktur dan kolaboratif.
Dengan pendekatan berbasis teknologi, wealth creation akan menjadi wadah untuk mendorong masyarakat berinvestasi dan menciptakan kesejahteraan finansial. IPOT mencatat hingga paruh pertama tahun ini, sudah ada lebih dari 1 juta pengguna platform ini.
"Investasi mulai sekarang bisa dilakukan secara berkolaborasi," ujar Moleonoto dalam peresmian Transformasi IPOT bertajuk A New Wealth Order di Jakarta Utara, Kamis (17/7).
Menurutnya, iklim investasi semakin membaik. Namun, dalam tujuh tahun belakangan penyedia layanan belum melakukan inovasi secara drastis, dan hanya berfokus pada transaksi.
IPOT melihat celah, bahwa perlu ada platform yang mendukung investasi dalam satu tempat, serta mendukung segala gaya investasi sesuai kebutuhan pengguna.
Melalui transformasi ini, IPOT menghadirkan fitur multi-account yang memungkinkan pengguna membuat akun untuk memisahkan setiap strategi ataupun tujuan investasi sehingga risiko lebih mudah untuk dikelola.
Sedangkan pada fitur shared access, dapat digunakan oleh keluarga dan komunitas untuk berkolaborasi dan berinvestasi bersama. Dengan demikian orang tua dapat membuka akun untuk anak remaja mereka, membimbingnya dalam memilih portofolio investasi sambil memantaunya dan mengajarkan literasi investasi secara langsung. Fitur itu makin lengkap, dengan hadirnya fitur fleksibilitas advisor untuk mendukung advisor formal/informal dengan opsi akses sesuai izin.
Transformasi ini juga mencakup penambahan produk investasi termasuk saham, ETF, reksa dana, Power Fund Series dan obligasi dengan eksekusi transaksi real-time.
"Transformasi ini bukan hanya tentang kemudahan transaksi, tetapi memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada masyarakat Indonesia untuk berinvestasi sesuai dengan gaya dan tujuan mereka, baik secara mandiri maupun kolaboratif," pungkas Moleonoto.