Jakarta, FORTUNE - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor tambahan sebesar 100 persen terhadap produk asal Cina, disertai kontrol ekspor atas “semua perangkat lunak penting” mulai 1 November. Kebijakan itu diumumkan hanya beberapa jam setelah Trump mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping.
Langkah Trump memicu respons keras dari Beijing. Kementerian Perdagangan Cina menuduh Washington memberlakukan serangkaian langkah pembatasan baru sejak perundingan kedua negara di Madrid pada September lalu. Beijing menilai tindakan AS bersifat provokatif dan berjanji akan membalas bila ancaman tarif benar-benar diterapkan.
“Mengancam dengan tarif tinggi di setiap kesempatan bukanlah cara yang tepat untuk menjalin hubungan dengan Cina,” ujar Kementerian Perdagangan Cina, mengutip Yahoo Finance (13/10). “Jika AS tetap pada pendiriannya sendiri, Cina akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.”
Beijing juga membenarkan sejumlah kebijakan defensifnya, termasuk biaya pelabuhan baru untuk kapal AS, investigasi antimonopoli terhadap Qualcomm Inc., dan pembatasan ekspor tanah jarang serta material penting lainnya. Sementara itu, Washington sebelumnya telah memperluas kontrol ekspor untuk membatasi akses Cina terhadap chip mutakhir, menutup celah yang masih tersisa dari kebijakan sebelumnya.
Namun ketegangan dagang yang meningkat itu tak hanya mengguncang hubungan diplomatik, tetapi juga mengguncang pasar keuangan global, terutama pasar kripto.
Pada 10 Oktober, pasar kripto sempat mengalami gelombang likuidasi besar senilai US$19 miliar, dan sejumlah analis memperkirakan angka sebenarnya bisa mencapai US$300–400 miliar bila data nonpublik dihitung. Kepanikan investor terjadi seiring kekhawatiran atas dampak kebijakan tarif Trump terhadap ekonomi global dan aset berisiko.
Melansir The Street, situasi berbalik cepat setelah Trump berusaha menenangkan pasar. Dalam unggahan di platform Truth Social, ia menulis:
“Jangan khawatir soal Cina, semuanya akan baik-baik saja! Presiden Xi yang sangat saya hormati hanya sedang mengalami masa sulit sesaat. Ia tidak ingin negerinya mengalami depresi ekonomi — dan saya juga tidak. Amerika Serikat ingin membantu Cina, bukan menyakitinya!!!”
Pernyataan itu langsung memicu relief rally di pasar kripto. Berdasarkan data CoinGlass, total likuidasi harian turun drastis menjadi US$772 juta, sementara harga Bitcoin (BTC) naik 1,9 persen ke sekitar US$114.184 dan Ethereum (ETH) melonjak 8,2 persen ke US$4.129. Aset digital lain pun turut menguat: Solana (SOL) naik 6,3 persen, XRP menguat 2,4 persen, dan Dogecoin (DOGE) melonjak 7,6 persen, menjadikannya salah satu hari pemulihan terbaik tahun ini.
Total kapitalisasi pasar kripto global kini mencapai US$3,85 triliun, naik hampir 10 persen dari posisi terendah dua hari sebelumnya. Aktivitas perdagangan pun meningkat tajam — data CoinGecko mencatat volume transaksi 24 jam mencapai US$387,5 miliar, dengan open interest naik 7,1 persen menjadi US$165 miliar.
Meski ketegangan AS–Cina belum reda, pernyataan Trump berhasil menenangkan sebagian investor. Sementara itu, Beijing masih menuntut Washington agar menghentikan ancaman tarif dan melanjutkan dialog konstruktif, menandai babak baru dari perang dagang yang terus bereskalasi — kali ini dengan imbas nyata terhadap ekosistem keuangan digital global.