Trump Setujui Penjualan Tiktok ke Investor AS, Nilainya US$14 Miliar

- Presiden Trump menyetujui penjualan operasi TikTok di AS dengan nilai US$14 miliar
- Oracle dan Silver Lake akan menjadi investor utama, mengambil sekitar 50 persen saham di TikTok AS
- ByteDance akan memegang sekitar 30 persen saham dan diberikan satu kursi di dewan direksi entitas baru TikTok AS
Jakarta, FORTUNE - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan rencana penjualan TikTok di Amerika Serikat telah memenuhi persyaratan keamanan nasional yang diatur dalam undang-undang AS tahun 2024. UU tersebut berisi ketentuan bahwa pemilik asing wajib menyerahkan asetnya jika ingin beroperasi di AS.
Reuters melaporkan perintah tersebut juga memperkirakan valuasi perusahaan TikTok AS setelah berubah kepemilikan mencapai sekitar US$14 miliar, menurut Wakil Presiden JD Vance.
"Ada beberapa penolakan dari pihak Tiongkok. Tetapi, hal mendasar yang ingin kami capai adalah kami ingin TikTok tetap beroperasi, tetapi kami juga ingin memastikan bahwa kami melindungi privasi data warga Amerika sebagaimana diwajibkan oleh hukum," ujar Wakil Presiden JD Vance, dikutip dari Reuters, Jumat (26/9).
Dalam perintah Trump, disebutkan bahwa algoritma TikTok akan dilatih ulang dan dipantau oleh mitra keamanan perusahaan AS, dan pengoperasian algoritma akan berada di bawah kendali usaha patungan baru. Menurut sumber CNBC, Oracle akan mengawasi operasi keamanan aplikasi dan terus menyediakan layanan cloud untuk perusahaan TikTok AS yang baru.
Tiga investor, termasuk Oracle (ORCL) dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake, akan mengambil sekitar 50 persen saham di TikTok AS.
Selain Oracle dan Silver Lake, investor Abu Dhabi, yaitu MGX (sebuah firma investasi kecerdasan buatan yang bekerja sama dengan Silver Lake) juga disebut akan menjadi salah satu pemegang saham utama dengan kepemilikan gabungan mencapai 45-50 persen dalam entitas baru itu.
Meski demikian, mengingat besarnya minat investor terhadap TikTok, 50 persen saham tersebut masih dapat bergeser.
Menurut sumber Reuters, sekelompok pemegang saham ByteDance yang ada akan memegang sekitar 30 persen saham. Investor ByteDance saat ini antara lain Susquehanna International Group, General Atlantic, dan KKR.
Dalam hal kontrol perusahaan, ByteDance diizinkan menempatkan satu dari tujuh anggota dewan direksi entitas baru TikTok AS, sementara enam kursi lainnya diisi oleh warga AS. Upaya ini ditujukan untuk, sebagiannya, memperkuat pengawasan dan keamanan nasional.