Jakarta, FORTUNE - Beberapa baris tweet Elon Musk membuat Tesla kehilangan kapitalisasi pasar hingga US$200 miliar atau lebih dari Rp2.800 triliun. Ini menyusul pelemahan saham perusahaan sejak Musk mengunggah jajak pendapat ke Twitter apakah ia harus menjual 10 persen kepemilikannya atau tidak.
Pada Rabu (10/11), saham Tesla sempat turun 1,4 persen di awal perdagangan. Pelemahan tersebut membuat produsen mobil listrik itu kehilangan 12 persen dari valuasinya, menyusul penurunan harga saham 4,8 persen pada Senin (8/11). Meski demikian, hingga hari ini, secara tahunan nilai saham Tesla masih menguat 156 persen.
Belakangan jajak pendapat tersebut mendukung keputusan Musk untuk menggunakan 2,15 juta opsi saham pada perusahaan mobil listrik tersebut untuk dijual. Jajak pendapat yang ia lakukan pada Minggu (7/11) itu beroleh 57,9 persen dukungan dengan total 3,5 juta suara.
Berdasarkan dokumen pengajuan ke regulator bursa AS, Elon Musk pada Senin menggunakan opsi saham dengan harga US$6,24 per kontrak. Dia kemudian menjual 934.000 saham dan mengumpulkan dana sekitar US$1,1 miliar atau Rp15,72 triliun.
“Saham tersebut dijual semata-mata untuk memenuhi kewajiban pemotongan pajak pelapor terkait dengan pelaksanaan opsi saham,” kata dokumen tersebut. Kontrak yang berasal dari penghargaan opsi saham Tesla yang diterima Musk pada 2012 akan berakhir pada Agustus tahun depan.