AS Berkukuh Tak Hadiri Forum G20 di Indonesia Bila Ada Wakil Rusia

Serangan Rusia ke Ukraina dinilai sangat tercela.

AS Berkukuh Tak Hadiri Forum G20 di Indonesia Bila Ada Wakil Rusia
Ilustrasi Rusia-Ukraina-Amerika Serikat. (Pixabay/Mediamodifier)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengancam tak akan menghadiri pertemuan forum G20, bila ada perwakilan Rusia yang hadir dalam perhelatan global tersebut.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, yang bersepakat dengan pernyataan sikal Presiden AS, Joe Biden untuk ‘menyingkirkan’ Rusia dari berbagai forum kerja sama internasional, termasuk G20.

“Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/4).

Invasi Rusia ke Ukraina memang menimbulkan banyak gejolak global di berbagai sektor. Terkait forum G20, keinginan AS memboikot sejumlah pertemuan G20 bila pejabat Rusia muncul yang hadir menimbulkan pertanyaan tentang masa depan G20.

Padahal, kelompok negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ini sudah banyak berperan dalam berbagai masalah perekonomian dunia sejak 2008.

Invasi Rusia ke Ukraina adalah tindakan tercela

Konflik Rusia-Ukraina. (Shutterstock/Tomas Ragina)

Pada sidang Komite Jasa Keuangan di Parlemen AS, Yellen mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina, termasuk pembunuhan warga sipil di Bucha adalah tindakan tercela.

“Merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan sekitarnya,” ucapnya.

Pemerintahan Biden berkeinginan mendorong Rusia keluar dari partisipasi aktif di lembaga-lembaga internasional utama. Namun demikian, ia  mengakui Rusia tidak mungkin dapat dikeluarkan dari Dana Moneter Internasional (IMF) berdasarkan aturan yang berlaku.

Indonesia masih bersikap netral

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww

Sementara itu, Indonesia sebagai negara yang mendapat tugas menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 di tahun 2022, menyikapi upaya AS dengan netral. Indonesia tidak dapat mengusir negara anggota G20 mana pun, termasuk Rusia.

Pada bulan Juli, pertemuan keuangan pun akan diadakan di Indonesia dengan partisipasi Rusia yang masih belum pasti. Adapun pertemuan puncak para pemimpin negara G20 akan diadakan pada bulan November di Bali, Indonesia.

Sebelumnya, jubir Rusia mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin berencana menghadiri KTT G20 di Bali tahun ini. Isu ini semakin kuat setelah Rusia menerima dukungan Cina untuk tetap berada dalam kelompok ekonomi tersebut.

Sanksi lain yang direncanakan AS untuk Rusia

Shutterstock/Thaiview

Yellen mengatakan bahwa banyak hal yang direncanakan AS sebagai bentuk sanksi invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini termasuk melarang orang Amerika berinvestasi di Rusia dan mengunci Sberbank (SBER.MM), pemberi pinjaman terbesar Rusia dan pemegang sepertiga dari deposito banknya, di luar AS.

Namun demikian, transaksi yang memungkinkan sekutu Eropa untuk membeli minyak dan gas alam Rusia dikecualikan melalui lisensi Departemen Keuangan khusus. Fleksibilitas pada transaksi energi Rusia diperlukan, karena banyak negara Eropa masih bergantung pada gas alam dan minyak Rusia.

“Namun, mereka berkomitmen untuk membuat transisi dari ketergantungan itu secepat mungkin," kata Yellen kepada Reuters.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI