BPOM Izinkan Sinopharm Jadi Vaksin Booster, Ini Alasannya

Sinopharm jadi vaksin booster keenam yang dapat izin.

BPOM Izinkan Sinopharm Jadi Vaksin Booster, Ini Alasannya
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Pixabay)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster. Vaksin yang diproduksi Cina ini telah didaftarkan oleh PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog untuk usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan.

“Sesuai persyaratan penggunaan darurat, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito dalam keterangan resmi di laman Badan POM, Rabu (2/1).

Penny menambahkan, persetujuan ini akan menambah alternatif vaksin booster yang beredar di masyarakat. Sinopharm akan menjadi vaksin ke-6 yang mendapatkan EUA dari Badan POM, setelah CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Aspek Keamanan

Penny mengungkapkan, dari aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster dapat ditoleransi dengan baik. Adapun frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian vaksin penguat lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

Selama ini, KTD yang sering terjadi biasanya berupa reaksi lokal, seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, dan kulit yang jadi merah. Ada pula reaksi sistemik, misalnya pusing, lelah, dan nyeri otot.

Aspek Imunogenitas

Sementara dari sisi Imunogenitas atau khasiatnya, peningkatan respon imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti-IgG, masing-masing 8,4 kali dan 8 kali lipat dibanding sebelum diberi booster.

Menurut Penny, respons imun setelah pemberian vaksin penguat Sinopharm lebih tinggi dibandingkan respon imun pada waktu vaksinasi primer.

Perluasan Program Vaksinasi

Vaksinasi, menurutnya merupakan kunci dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat terus diimbau segera melakukan vaksin primer dan melengkapinya dengan vaksinasi booster. Terlebih, saat ini varian Omicron begitu cepat menyebar di tengah masyarakat.

Terkait obat-obat yang tidak terjamin Badan POM, Penny meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak terpengaruh promosi. Masyarakat diminta bijaksana dalam memilih obat, obat tradisional atau suplemen kesehatan yang diklaim dapat mencegah atau bahkan mengobati Covid-19.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen