Bahlil: Investor Cenderung Wait and See di Tahun Politik

2023 masih akan diwarnai ketidakpastian global.

Bahlil: Investor Cenderung Wait and See di Tahun Politik
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12). (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia meramalkan aliran modal pada tahun-tahun mendatang akan menyusut. Selain ada faktor ketidakpastian global, tahun politik juga akan menjadi tantangan tersendiri.

Secara geopolitik, perang Rusia-Ukraina belum kunjung mereda. Selain itu, negara-negara maju juga dilanda inflasi, bahkan ancaman resesi. “Indonesia juga kena di persoalan minyak. Kalau ditanya apa benar ketidakpastian global, (jawabnya) 1.000 persen benar,” ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12).

Meski ekonomi Indonesia diperkirakan baik-baik saja pada 2023, kata Bahlil, namun defisit anggaran yang kembali ditekan di bawah 3 persen cukup membebani sektor investasi. Dengan demikian, dunia investasi Tanah Air di tahun 2023 akan cukup menantang.

Oleh karena itu, Bahlil menyampaikan bahwa stabilitas merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan investasi di tahun 2023. “Yang bisa selamatkan ekonomi kita di 2023 itu stabilitas, dan menurut saya, ini pekerjaan kita semua,” ujarnya di hadapan anggota DPR RI.

Wait and see

Shutterstock/SvetaZi

Sementara itu, berkaitan dengan stabilitas menjelang tahun politik, para investor kerap bersikap wait and see dalam mengambil keputusan berinvestasi. Maka dari itu, kepercayaan para investor tersebut menjadi perihal penting untuk terus dijaga.

“Investasi baru terjadi apabila ada trust. Rata-rata dalam sistem politik kita, pemimpin baru atau yang sudah di ujung itu selalu menimbulkan sikan wait and see di dunia usaha. Kembali lagi ke persoalan trust,” ujarnya.

Itulah mengapa, kata Bahlil, tahun 2023 akan jadi tahun pertarungan kepemimpinan. Menurutnya, hanya individu yang berpengalaman dan memiliki instuisi, yang bisa memimpin Indonesia dalam menghadapi berbagai gejolak krisis global saat ini.

Pencapaian target

ilustrasi investasi (unsplash.com/micheile dot com)

Sementara itu, Bahlil juga meyakinkan para anggota Komisi VI DPR RI bahwa target realisasi investasi di tahun 2022 yang mencapai Rp1.200 triliun akan tercapai. Berdasarkan data Kementerian Investasi, sejak Januari-September 2022, investasi yang masuk sudah mencapai Rp892,4 triliun, atau mencapai 74,4 persen dari target yang ditetapkan.

“Sisa sekitar Rp300 triliun lebih sedikit itu akan bisa terselesaikan. Tim saya kerja terus, sampai dengan sekarang sudah mencapai di atas Rp1.000 triliun, tapi angka pastinya saya tidak bisa umumkan. Nanti kita umumkan di Januari. InsyaAllah tercapai Rp1.200 triliun, saya janji,” kata Bahlil.

Lebih terperinci, dari pencapaian Rp892,4 triliun selama Januari-September 2022, realisasi Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp413,1 triliun atau sekitar 46,3 persen, sementara realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai angka Rp479,3 triliun atau 53,7 persen dari total investasi yang masuk.

Related Topics

BahlilInvestasi

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal