Jakarta, FORTUNE – Dalam beberapa bulan terakhir, sering terjadi kasus kendaraan ditabrak kereta saat melalui perlintasan sebidang. Alasannya, mesin kendaraan mati ketika melintasi rel kereta. Lalu, apa yang menyebabkan mesin mobil mati ketika melintas di rel kereta?
Pada Selasa (8/8), sebuah mobil minibus tertabrak kereta api di perlintasan sebidang Bulak Kapal, Bekasi Timur. Sebelumnya, ada juga kasus truk ditabrak kereta di Semarang. Mesin mati menjadi salah satu unsur yang diungkapkan dalam beberapa kasus tersebut.
Untuk itu, dengan mengutip sejumlah sumber, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulas sejumlah alasan yang menyebabkan mesin mobil mati ketika melintasi rel kereta.
Arus listrik yang tidak selaras
Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI (Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia) pernah menjelaskan bahwa di rel kereta terdapat kabel penghantar arus listrik yang terpasang dan tidak selaras dengan mesin mobil.
Jika kereta api hendak melintas pada jarak 600 meter, arus listrik tersebut akan menghantarkan medan magnet yang tinggi dan akan membuat mesin mobil mati ketika berada di atas rel kereta.
Ketika ada arus listrik yang mengalir pada rel kereta bersentuhan dengan benda elektromagnetik yang tidak selaras, maka ada potensi muncul emisi di atas ambang batas. Paparan dari emisi tersebut membuat sistem kelistrikan benda lain mati. Contohnya adalah electronic control unit (ECU) yang menjadi penggerak utama mobil. Inilah yang menjadi salah satu penyebab mobil macet di tengah rel.
Situs mobil88 menambahkan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjelaskan medan magnet yang dihantarkan dinamo lokomotif ke rel kereta api, dalam radius satu kilometer, bisa membuat mati mesin mobil. Itulah mengapa petugas sudah menutup palang pintu perlintasan sebidang bahkan ketika kereta belum terlihat.
Persneling mesin yang tidak dipindahkan
Alasan lain yang dituliskan pada laman mobil88: mesin mati yang disebabkan oleh pengendara mobil yang tidak memindahkan gigi mesin ke putaran yang lebih rendah. Bila ini terjadi, maka putaran mesin dinamo dan koil mobil bisa mati akibat medan magnet dari lokomotif.
Psikis pengemudi
Kedua alasan tadi adalah faktor teknis, sementara mesin mobil mati juga bisa disebabkan oleh faktor psikis pengemudi. Dalam keadaan darurat saat melintasi rel kereta api, pengemudi bisa merasa panik dan tidak dapat berpikir jernih, apalagi jika pengemudi menggunakan mobil dengan transmisi manual.
Kondisi panik dan histeris dapat membuat perpindahan kopling dan gas tidak stabil, sehingga mesin mobil mati dan sulit dinyalakan saat melintasi rel. Maka dari itu, jangan pernah sekalipun memaksa untuk menerobos perlintasan kereta ketika sudah ada tanda kereta mau datang, karena itu penyebab utama kenapa mesin kendaraan bisa tiba-tiba mati di tengah rel kereta.
Tips bila mengalaminya
Bila kondisi mesin mobil mati saat berada di lintasan rel, menurut situs lifepal.co.id, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Tetap tenang
Hal ini penting, karena kondisi tenang membuat kita bisa berpikir jernih dan dengan mudah lolos dari bahaya yang mungkin mengancam. Ketenangan harus tetap terjaga dalam situasi apa pun selama mengemudi, termasuk juga ketika mesin mobil mati saat lepas gas. - Bunyikan klakson
Untuk memutus aliran listrik yang tercipta dari rel kereta pada mesin mobil. Nyalakan terus klakson dan coba untuk starter mobil. Cara ini diketahui dapat memutus medan magnet dan rangkaian listrik yang ada di sekitarnya sehingga memperbesar kemungkinan untuk mesin mobil kembali menyala. - Tinggalkan mobil
Dalam kondisi yang benar-benar kritis. Upaya yang bisa dilakukan adalah menyelamatkan diri alih-alih berpikir menyalakan mobil. Tinggalkan mobil ketika kereta mulai mendekat, dan jauhi lintasan rel kereta api demi keselamatan.
Demikianlah beberapa alasan kenapa mesin mobil bisa tiba-tiba mati saat berada di perlintasan kereta. Mematuhi peraturan yang berlaku jelas akan menghindarkan Anda dari berbagai bahaya di perlintasan kereta. Selain itu, faktor keamanan diri dan nyawa setiap pribadi yang berada di dalam mobil harus menjadi prioritas.
