Jawab Cuitan Jerome, Inilah Pembalap Indonesia di Ajang Internasional

Mereka sudah berjuang harumkan nama Indonesia di mata dunia.

Jawab Cuitan Jerome, Inilah Pembalap Indonesia di Ajang Internasional
Aksi Pebalap Team Jagonya Ayam, Sean Gelael di Rally Danau Toba, 2021. (Dok. Sean-gelael.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - "GILEE KEREN BANGET! Ada gak sih pebalap Indonesia yang balapan di balapan internasional??" begitu cuitan Jerome Polin, seorang kreator video YouTube asal Indonesia, di akun Twitternya pada Senin (24/1). Cuitan tersebut disertai unggahan foto pebalap Moto3 asal Indonesia, Mario Suryo Aji, dan tag #IndonesiadiMotoGP. Seketika, cuitan ini pun langsung ramai mendapat banyak tanggapan, termasuk dari pembalap Indonesia, Sean Gelael.

Melalui fitur Instastory di akun Instagramnya, Sean Gelael menganggap cuitan Jerome tidak menghormati sejumlah nama pebalap Indonesia yang sudah pernah mengharumkan Indonesia di kancah balap internasional. Padahal, Jerome adalah seorang figur publik yang dikenal cerdas dengan konten-konten pendidikan menarik di YouTube.

"Saya rasa, Anda bisa bersikap pintar. Tapi, jelas sekali, mereka tak mengajarkan Anda rasa hormat. Orang-orang yang punya suara harus mulai berpikir lebih jauh ketimbang cuma ingin mencari penonton dan likes. @JeromePolin Kami sudah kibarkan Merah Putih dan mengharumkan nama bangsa," begitu kira-kira terjemahan tanggapan Sean yang diungkapkan dalam bahasa Inggris.

Pada akhirnya, Jerome pun mengakui kesalahannya dan menuliskan dalam thread cuitan tersebut bahwa dia telah berdiskusi dengan Sean dan mendapatkan banyak masukan. Selain Mario Suryo Aji, berikut sejumlah pembalap Tanah Air yang sudah pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang balap internasional.

1. Doni Tata Pradita

Nama Doni Tata dikenal sebagai salah satu pembalap motor asli Indonesia yang pernah bertanding di ajang 250cc Gran Prix World Championship untuk tim Yamaha Pertamina. Berangkat dari balap motor underbone pada 2003/04, Doni Tata pun berhasil menembus ajang balap Moto2 pada 2013 dan berhasil menduduki peringkat ke-28.

Usai masa kariernya sebagai pebalap, Doni tidak meninggalkan begitu saja dunia yang telah melambungkan namanya. Kini, pembalap asal Sleman, Yogyakarta ini aktif melatih para penerusnya di supermoto dan roadrace. Selain itu, pria kelahiran 1990 ini juga membuka sebuah bengkel modifikasi motor dan rutin bersepeda.

2. Dimas Ekky Pratama

Dimas Ekky Pratama memulai kariernya sebagai pembalap motor pada 2010 dengan bertanding di Indonesian Racing Superseries Supersport 600cc, dan hingga 2012, secara berurutan mendapatkan peringkat 4, 5, dan 2. Perjalanan karier Dimas selanjutnya pun semakin melesat di berbagai ajang pertandingan balap internasional.

Pada 2013, Dimas bersama rekan pembalap asal Indonesia lainnya, Iswandi Muis, berhasil memenangkan balap ‘Suzuka 4 Hours’ dengan menunggangi CBR600RR untuk Astra Honda Racing Team. Dimas terus melaju hingga melakukan debutnya di Grand Prix Moto2 Malaysia 2017 sebagai wildcard. Walau ia mengalami beberapa kecelakaan setelahnya, namun namanya selalu masuk perhitungan di sejumlah penyelenggaraan Grand Prix berikutnya.

Pada 2021, Dorna Sports, FIM dan IRTA, menyarankan Dimas untuk bersaing kembali di CEV Moto2. Dimas pun dijadwalkan untuk balapan di ajang tersebut bersama Stop and Go (SAG) Racing dan menjadi tanda kembalinya dia ke dunia balap, sejak 2018.

3. Ananda Mikola

Mengikuti jejak sang ayah, Tinton Soeprapto, di ajang tanding otomotif, Ananda Mikola memulai karier balapnya di kelas gokart pada 1993 dan menjadi juara setahun setelahnya. Kemudian, ia dikenal sebagai pembalap Formula 3000 sejak 1999 hingga 2001. Dia bahkan pernah menjadi juara Asian F3 pada musim 2005. Beberapa musim kemudian, Ananda membela tim A1 Indonesia di ajang balap A1 Grand Prix musim 2005/2006 dan 2006/2007.

Dekat dengan dunia selebritas Indonesia, Ananda pun menikahi aktris Marcella Zalianty dan memiliki 2 orang anak. Walau kini sudah tidak aktif membalap, Ananda akan selalu dikenang sebagai salah satu pembalap besar yang dimiliki Indonesia.

4. Rio Haryanto

Rio Haryanto adalah satu-satunya pembalap Indonesia yang pernah tampil di ajang kompetisi dunia Formula 1. Tergabung dalam tim Manor Racing, ia melakukan debutnya di balap F1 seri Australia pada 2016, walaupun harus tersingkir dari kualifikasi Grand Prix Bahrain 2016. Selanjutnya, sejak 2018, Rio telah mengikuti sejumlah pertandingan mobil sports kelas dunia, seperti SIC888 Race 2018 di Shanghai, Blancpain GT World Challenge Asia 2019, dan Asian Le Mans Series 2019-20.

Rio memulai karier balapnya di 3 seri kompetisi berbasis Asia, yakni Asian Formula Renault Challenge, Formula Asia 2.0, dan Formula BMW Pacific. Paling kompetitif adalah momen Rio bertanding di seri FAsia 2.0. Saat itu, dia memenangkan dua balapan untuk finis ketiga secara keseluruhan dalam kejuaraan di belakang pembalap ekspatriat Eropa Felix Rosenqvist dan Matthias Beche.

Selanjutnya, karier internasional Rio terus menanjak dan namanya semakin diperhitungkan sebagai pembalap kelas dunia. Dimulai dari Asia dan terus melaju ke kancah Eropa, mulai dari seri GP3, GP-Auto, hingga GP2 yang menempatkan di posisi ke-4 pada musim 2015. Momen itu sekaligus menggiringnya untuk memasuki ajang Formula 1.

5. Sean Gelael

Sebagai pihak yang menegur serta mengingatkan Jerome Polin, Sean Gelael juga merupakan pembalap nasional dengan segudang prestasi dan pengalaman bertanding di ajang kelas dunia. Memulai dari balap di Asian Karting Open Championship, Sean Gelael sudah mengukir sejumlah catatan kemenangan, seperti Trofi Asia Terbaik di Formula Pilota China 2012.

Melanjutkan karier balapnya, Sean pun melaju ke ajang balap Formula 3 dan beberapa kali meraih posisi podium, seperti seri Inggris pada 2013 ketika ia menyelesaikan balap di posisi ke-3. Kemudian pada musim 2015, Sean pun memulai debutnya di Formula 2 dan berhasil mendapatkan posisi podium pada 2016 sebagai juara kedua di Red Bull Ring.

Sayangnya, serangkaian kecelakaan, kegagalan teknis, dan performa yang kurang baik membuat anak dari mantan pebalap Ricardo Gelael ini pun akhirnya memutuskan untuk setop balapan lagi di ajang Formula 2. Selanjutnya, Sean justru melakukan balap di beberapa seri Le Mans. Dalam 24 Hours of Le Mans 2021, ia finis ketujuh di klasemen keseluruhan dan kedua di kelas LMP2, mencapai podium dalam debutnya di 24 Hours of Le Mans.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M