Jokowi: Larangan Ekspor Akan Dicabut Saat Pasokan Minyak Goreng Aman

Larangan ini mengamankan pasokan minyak goreng dalam negeri.

Jokowi: Larangan Ekspor Akan Dicabut Saat Pasokan Minyak Goreng Aman
Presiden Joko Widodo. (dok. Setkab)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa larangan ekspor bahan baku minyak goreng dilakukan demi memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri. Namun, jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, larangan tersebut akan segera dicabut.

“Karena saya tahu negara perlu pajak, negara perlu devisa, negara perlu surplus neraca perdagangan. Tapi memenuhi kebutuhan pokok rakyat adalah prioritas yang lebih penting,” ujar Jokowi dalam keterangan pers, Rabu (27/4).

Dengan kebijakan larangan ekspor ini, Jokowi menegaskan bahwa kebutuhan pasokan bahan pokok seperti minyak goreng merupakan prioritas untuk ditangani. “Larangan itu berlaku untuk ekspor dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk dari kawasan berikat,” katanya.

Dampak larangan ekspor ini

Warga membeli minyak goreng curah saat operasi pasar minyak goreng curah di Kudus, Jawa Tengah (26/4/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Jokowi menyadari lebijakan larangan ekspor ini pasti akan berimbas pada sejumlah aktivitas, seperti kesejahteraan para petani sawit. “Larangan ini memang menimbulkan dampak negatif, berpotensi mengurangi produksi, hasil panen petani yang tak terserap. Namun, tujuan kebijakan ini adalah untuk menambah pasokan dalam negeri hingga pasokan melimpah,” katanya.

Menurut Jokowi, bila melihat kapasitas produksi saat ini, kebutuhan dalam negeri bisa dengan mudah tercukupi. Pasalnya, volume bahan baku minyak goreng yang diproduksi untuk ekspor jauh lebih besar daripada kebutuhan dalam negeri, jadi masih ada sisa kapasitas yang sangat besar. Namun, dibututkan niat dari pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Ironisme penghasil minyak sawit terbesar

Pekerja menaikkan buah kelapa sawit yang baru panen di kawasan perkebunan sawit di Desa Berkat, Bodong-Bodong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (10/3/2022). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU.

Jokowi berujuar, situasi ini ironis bila melihat kenyataan Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, harus mengalami kesulitan pasokan minyak goreng. Kelangkaan yang sudah terjadi sekitar 4 bulan terakhir tidak bisa dibiarkan terus menerus, sehingga pemerintah perlu mengambil kebijakan larangan ekspor bahan baku minyak goreng sementara.

“Saya minta para pelaku usaha minyak sawit untuk melihat masalah ini dengan lebih baik, dengan lebih jernih, dan saya sebagai presiden tak mungkin membiarkan itu terjadi. Sudah empat bulan kelangkaan berlangsung dan pemerintah sudah mengupayakan berbagai kebijakan, namun belum efektif,” kata Jokowi.

Tarik ulur larangan ekspor bahan baku minyak goreng

Warga antre untuk membeli minyak goreng curah di Kudus, Jawa Tengah (13/4/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Semula, pemerintah dikabarkan memulai kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan baku Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein per Kamis (28/4). Kebijakan tersebut juga diperjelas dengan maklumat dari Kementerian Koordinator Perekonomian bahwa pemerintah tetap akan mengizinkan ekspor crude palm oil (CPO).

Namun, pada Rabu (27/4), Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan kebijakan larangan ekspor CPO yang baru. Dia mengatakan ada empat produk minyak kelapa sawit yang masuk daftar, termasuk CPO dan RBD.

"Sesuai dengan keputusan Bapak Presiden mengenai hal tersebut, dan memperhatikan pandangan masyarakat, kebijakan pelarangan ini didetailkan yaitu berlaku untuk semua produk baik itu CPO, RPO, RBD Palm Olein, Pome dan used cooking oil ini seluruhnya tercakup dalam Peraturan Menteri Perdagangan dan akan diberlakukan malam ini 00.00,” kata Menteri Airlangga.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M