Jokowi Paparkan 3 Poin Kerja Sama Segitiga Emas ASEAN

Ketiga negara punya peran penting bagi kawasan ASEAN.

Jokowi Paparkan 3 Poin Kerja Sama Segitiga Emas ASEAN
Presiden Jokowi menghadiri KTT IMT-GT ke-14. (dok. Setkab)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam rangkaian acara KTT ASEAN di Kamboja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan dengan pemimpin negara di subkawasan segitiga emas ASEAN. Pertemuan itu membahas Pengesahan Cetak Biru 2022-2026 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Jokowi mengatakan, ada tiga poin utama yang menjadi fokus perhatiannya. 

Oleh karenanya, dukungan pemerintah dan stakeholders dalam implementasi di lapangan sangatlah menentukan. “Sepanjang 2014-2021, GDP IMT-GT meningkat sebesar 39 persen bahkan di masa pandemi. Ke depan komitmen ini harus diperkuat terlebih pada kondisi dunia yang semakin kompleks dengan ancaman resesi global tahun 2023,” kata Jokowi.

Berikut ini adalah tiga fokus utama yang bisa dilakukan ketiga negara di subkawasan segitiga emas ASEAN:

Membangkitkan sektor pariwisata subkawasan

Shutterstock/SOUTHERNTraveler

Menurut Presiden Jokowi hal ini sangat mendesak karena sektor pariwisata turun drastis hingga di atas 90 persen dalam dua tahun terakhir. “Cara baru harus dicari melalui akselerasi teknologi digital dalam pemasaran, pengembangan pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan, dan peluncuran inisiatif IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai platform pemasaran dan promosi bersama,” kata Jokowi.

Jokowi juga mendorong agar wisata halal dapat dikembangkan sebagai bagian dari target menjadi global halal hub dengan nilai pasar US$7 triliun pada tahun 2030.

Percepatan pembangunan infrastruktur

ilustrasi negara Malaysia (unsplash.com/Esmonde Yong)

Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan hard and soft infrastructure, baik infrastruktur fisik maupun sumber daya manusia, tidak bisa dipisahkan, dan harus saling melengkapi. “Ini sejalan dengan prioritas Indonesia membangun infrastruktur dan SDM secara bersama. Pembangunan konektivitas fisik seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, termasuk Trans-Sumatera terus kita lakukan,” katanya.

Salah satu contoh yang perlu difokuskan, kata Jokowi, adalah peningkatan konektivitas enam koridor ekonomi. “Termasuk implementasi kapal RoRo Dumai-Melaka,” ucapnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui kerja sama pendidikan IMT-GT University Network sebagai pusat riset dan inovasi subkawasan.

Mewujudkan ekonomi hujau dan berkelanjutan

ilustrasi Jakarta (unsplash.com/Eko Herwantoro)

Seiring dengan visi global, ekonomi subkawasan yang hijau dan berkelanjutan juga harus jadi fokus di antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Presiden menjelaskan bahwa ekonomi hijau merupakan masa depan perekonomian ASEAN.

Oleh karenanya, ASEAN berkomitmen kuat mewujudkan masa depan berkelanjutan dengan menggunakan energi terbarukan hingga 35 persen pada 2025.

“Hal tersebut dapat kita lakukan melalui percepatan transisi energi bersih, pengembangan lapangan kerja dan investasi energi terbarukan serta percepatan implementasi Kerangka Pembangunan Kota Hijau 2019-2036,” ujarnya.

Seluruh upaya pembangunan tersebut akan menjadi building block bagi kemakmuran ASEAN dan Indo-Pasifik. Maka dari itu, tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum dalam rangka peningkatan konektivitas kawasan. “Saya mengundang partisipasi aktif negara-negara IMT-GT untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia