Jokowi Sebut Ekonomi Kreatif Harus Dipacu Jadi Sektor Masa Depan

Ekonomi kreatif bisa jadi kekuatan ekonomi yang inklusif.

Jokowi Sebut Ekonomi Kreatif Harus Dipacu Jadi Sektor Masa Depan
Presiden Jokowi saat membuka Third Edition of World Conference on Creative Economy, di Bali, Kamis (6/10). (dok. Setkab)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung ekonomi dunia di masa depan, sehingga pertumbuhannya harus terus dipacu. 

Menurutnya, karya industri kreatif  mudah melampaui batas-batas negara tatkala teknologi digital memudahkan untuk berbagi suara, gambar, dan video. Industri kreatif tidak lagi menjadi produk lokal yang dikonsumsi masyarakat lokal.

"Tetapi industri kreatif dengan mudah menjadi produk global yang mudah dinikmati oleh masyarakat lintas negara,” ujar Jokowi saat membuka Third Edition of World Conference on Creative Economy, di Bali, Kamis (6/10).

Ekonomi kreatif di Indonesia dan dunia akan semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi yang inklusif. Oleh karena itu, ekonomi kreatif kini menjadi solusi meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan. Kehadirannya bahkan mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata ekonomi.

Produk industri kreatif

Third Edition of World Conference on Creative Economy, di Bali, Kamis (6/10). (Tangkapan layar)

Jokowi menambahkan, hampir semua keindahan, kemudahan hidup adalah produk dari industri kreatif, semisal pemukiman, makanan, musik hingga seni pertunjukan yang eksotik adalah karya industri kreatif. Bahkan, berbagai aplikasi digital juga karya ekonomi kreatif.

Sektor ekonomi kreatif relatif mampu bertahan di era pandemi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Beberapa subsektor ekonomi kreatif seperti aplikasi dan pengembang permainan, televisi dan radio, bahkan tumbuh signifikan dipicu konsumsi konten yang meningkat signifikan selama pandemi. 

Peran Indonesia

Presiden Jokowi dan Menparekraf Sandiaga Uno di Third Edition of World Conference on Creative Economy. (Tangkapan layar)

Dengan potensi ini, dia menyebut Indonesia akan mengambil peran terdepan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar dalam pemulihan ekonomi global.

Third Edition of World Conference on Creative Economy, katanya, menjadi sarana bagi para pelaku pentahelix dan pengambil kebijakan, untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi nasional dan global yang inklusif dan berkelanjutan.

Jokowi meyakini, inovasi dan kreativitas, ditunjang iklim inovasi yang sehat, produktif, serta dibarengi kebijakan adaptif akan mendorong kemajuan peradaban masyarakat dunia. “Topik-topik yang dibahas dalam konferensi ini sangat penting dan relevan. Kebangkitan ekonomi, hak para pekerja kreatif dan kekayaan intelektual, inklusivitas dan agenda SDGs (Sustainable Development Goals), serta masa depan ekonomi kreatif,” katanya.

Momentum pemulihan sektor ekonomi kreatif

Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (Tangkapan layar)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, berharap ajang yang jadi side event rangkaian Presidensi G20 Indonesia ini bisa memicu momentum pemulihan sektor ekonomi kreatif yang terdampak pandemi dam membuka peluang kerja yang lebih berkualitas secara global.

Ia berharap, Indonesia bisa menjadi pemimpin yang membawa suatu semangat perubahan dan menuju tentunya perkembangan ekonomi kreatif yang lebih baik. "Kami yakin Indonesia mampu di bawah kepemimpinan Bapak Presiden. Saya juga melihat bahwa target pencapaian 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2024 bisa tercapai,” kata Sandiaga.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M