Kemenparekraf dan UNDP Sepakati Peta Jalan Dekarbonisasi Pariwisata

Bekerja sama dengan berbagai lembaga dan kementerian.

Kemenparekraf dan UNDP Sepakati Peta Jalan Dekarbonisasi Pariwisata
Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan United Nations Development Program (UNDP) sepakat menyusun peta jalan pengurangan emisi karbon (dekarbonisasi) di sektor pariwisata melalui Climate Promise Project.

Dokumen ini akan menjadi acuan bersama untuk menyusun rencana strategis dalam menjalankan aksi iklim di sektor pariwisata yang ramah lingkungan, rendah emisi, dan mencapai net zero emission.

Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan berdasarkan peta jalan, salah satu agenda yang harus segera ditindaklanjuti adalah mengukur dan menghitung ambang batas bawah dan target penurunan emisi karbon dari sektor pariwisata. “Sekaligus menyiapkan sistem pelaporan dalam mendampingi perjalanan pariwisata menuju nol emisi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/10).

Peta jalan tersebut, merupakan tanggung jawab Indonesia terhadap keberlanjutan dan ketahanan iklim. “Kemenparekraf ingin menyampaikan komitmen sektor pariwisata dalam mengeksplorasi praktik baik terkait dekarbonisasi dan climate action sektor pariwisata,” katanya.

Climate Promise Project

Ilustrasi karbon netral. (Pixabay/Geralt)

Sandiaga mengatakan, dekarbonisasi adalah upaya mengurangi konsumsi energi sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaannya. Program ini juga mengupas secara komprehensif berbagai isu yang dilaporkan, diseminasi aksi, dan mekanisme dalam mengatasi tantangan dalam industri pariwisata.

Kemenparekraf bekerja sama dengan Kemenkomarves serta Kementerian ESDM di bawah ‘Climate Promise Project’ akan melakukan survei pengelolaan energi dan limbah ke-20 hotel di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali. Survei pun akan sekaligus dilanjutkan dengan pengembangan rencana aksi mitigasi.

"Aksi serupa akan diperluas ke lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) lainnya di Indonesia dan diharapkan dapat direaplikasi ke wilayah lain, dengan menggabungkan aksi mitigasi di dalam negeri dan kontribusi sektor tersebut terhadap NDC Indonesia (dokumen yang memuat komitmen dan aksi iklim sebuah negara yang dikomunikasikan kepada dunia)," kata Menparekraf.

Penyempurnaan

ilustrasi wisata (pexels.com/ Te lensFix)

Selain itu, Kemenparekraf juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lembaga pemerintah terkait, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menyempurnakan peta jalan yang dimaksud.

"Cakupan peta jalan juga akan ditingkatkan, program diperbarui secara berkala, bahkan objektif dapat diubah untuk mencapai emisi nol agar lebih cepat. Pekerjaan besar itu dimulai hari ini untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang kami sebut sebagai green tourism job," kata Sandiaga.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI