Lewat M20, Industri Musik Menyuarakan Isu Penting Dalam Forum G20

Inklusivitas adalah poin penting dalam komunike M20.

Lewat M20, Industri Musik Menyuarakan Isu Penting Dalam Forum G20
Ketua Komite Pelaksana M20, Tantowi Yahya. (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Industri musik bisa menjadi saluran komunikasi efektif untuk menyuarakan berbagai isu global yang dikumandangkan oleh berbagai negara dalam forum-forum internasional, seperti halnya G20.

Ketua Komite Pelaksana M20 (Music-20), Tantowi Yahya, mengatakan para pelaku industri musik siap membantu meringankan tugas pemerintah negara G20 dalam menyuarakan solusi berbagai permasalahan global kepada masyarakat.

“Mereka (pemusik) bisa menyuarakan pesan-pesan lingkungan, pendidikan, keselarasan ekosistem, kemudian perdamaian, dan juga keadilan dalam mengakses industri di bidang ekonomi di musik dan juga ekonomi hijau, itu menjadi mudah dicerna oleh masyarakat,” ujar Tantowi dalam sebuah wawancara daring, Selasa (8/11).

Lebih lanjut, Tantowi mengatakan M20 adalah kali pertama sektor musik diberi wahana untuk menunjukkan diri sebagai instrumen lentur untuk menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak luas. “Kami mempersiapkan ini hanya dalam waktu 7 bulan,” katanya.

Situasi kondusif

Ilustrasi Studio rekaman. (Shutterstock/Gorodenkoff)

Untuk bisa berkontribusi dalam pemulihan ekonomi global, industri musik harus dalam kondisi yang kondusif untuk terus hidup, katanya. “Artinya ada dukungan pemerintah, kemudian ada demand dari masyarakat. Ini kaitannya pada peningkatan pendapatan, peningkatan taraf ekonomi. Itu akan membuat industri musik itu–baik rekaman maupun pertunjukkan–akan hidup,” ujarnya.

Ia mencontohkan band asal Yogyakarta, Sheila on 7, yang sukses menjual tiket konsernya sampai ludes hanya dalam hitungan 30 menit. Padahal, konser tersebut masih akan digelar pada awal 2023 di JIEXPO Kemayoran Jakarta. “Situasi kondusif seperti inilah yang akan merangsang terjadinya pertumbuhan industri musik Indonesia, yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan taraf ekonomi para pelakunya,” kata Tantowi.

Komunike M20

Ilustrasi studio rekaman. (shutterstock/PriceOfLove)

Melalui ajang M20 (31/10) yang merupakan bagian dari rangkaian Presidensi G20 Indonesia, negara-negara anggota G20 berhasil merumuskan 18 butir komunike yang dapat menjadi masukan dalam KTT G20 pertengahan November mendatang. “Ini adalah pekerjaan besar, karena memang rumusan dasar komunike disiapkan oleh tuan rumah Indonesia, tetapi harus mendapatkan persetujuan dari 17 negara G20 yang ikut,” ujar Tantowi.

Ia menyampaikan komunike ini terbentuk dari berbagai usulan yang didapatkan dari negara peserta. Jadi, karena negara G20 adalah representasi dari kurang lebih 80 persen masyarakat dunia, maka komunike ini adalah seruan musisi dunia terhadap perbaikan-perbaikan dunia ke depan. Pesan-pesan tersebut antara lain, terkait perubahan iklim, kerja sama global, perdamaian, dan berkenaan dengan ‘How we recover together and recover stronger’.

Inklusivitas

ilustrasi keramaian konser / Pixabay

Tantowi menegaskan inklusivitas adalah perhatian utama dari musisi di banyak negara. Salah satunya karena banyak sekali musik tradisional yang mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, komite M20 pun memasukkan masalah inklusivitas ini sebagai salah satu poin penting dalam komunike yang disusun.

“Mereka (musisi tradisional) hanya muncul di televisi-televisi pemerintah, tapi kesulitan untuk tampil di TV swasta yang lebih banyak penontonnya. Nah, ini harus kita carikan rumusannya. Kita harus cari jalan keluarnya, bagaimana mereka bisa punya kesempatan yang sama,” kata Tantowi.

Related Topics

M20Industri MusikG20

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pacu Dana Murah, CASA BTN Capai 50,1%
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang