Luhut Beberkan Biang Keladi dalam Pengendalian Harga Minyak Goreng

Masalah distribusi hingga monopoli ditemukan di tiap daerah.

Luhut Beberkan Biang Keladi dalam Pengendalian Harga Minyak Goreng
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, membeberkan berbagai persoalan yang ditemukan dalam upaya mengendalikan harga minyak goreng di daerah. Pengaturan distribusi di lapangan merupakan faktor kunci dalam pengendalian harga. 

Harga minyak goreng curah di Banten dan Jawa Tengah sudah mendekati harga eceran tertinggi, menurutnya tak lain karena distribusi hingga ke tingkat pengecer sudah mulai berjalan lancar.

“Jadi, distributor pertama ke distributor kedua dan ke pengecer itu sudah mulai berjalan lancar,” katanya dalam keterangan yang disampaikan secara daring melalui kanal YouTube, Minggu (5/6).

Pemerintah juga tidak akan segan untuk menindak pihak-pihak yang dengan sengaja memainkan harga di tingkat distribusi.

“Di distributor kedua jangan sampai ada monopoli yang dimiliki satu orang yang dia menahan harganya, dan memainkan harganya,” katanya. “Kami terus mengejar orang-orang yang melakukan ini.”

Penimbunan komoditas

Ilustrasi pabrik minyak goreng. ANTARA FOTO/Humas Polda Sumatra Utara

Luhut mengatakan bahwa harga minyak goreng di Jakarta relatif lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter karena rasio barang yang diterima hingga tingkat pengecer menurun drastis.

“Hal ini mengindikasikan ada barang yang ditimbun dan didistribusikan di luar wilayah target distribusi oleh onkum yang tidak bertanggung jawab. Dan ini sekarang kita kejar. Tapi, tetap ketersediaan minyak itu kami dorong ke lapangan,” ujar Luhut.

Monopoli distribusi

Warga membeli minyak goreng curah saat operasi pasar minyak goreng curah di Kudus, Jawa Tengah (26/4/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Sementara, di Jawa Barat, menurut Luhut kondisinya cukup unik. Jika dilihat berdasakan data, terkesan tak terdapat permasalahan di sisi ditribusi, sementara harga di lapangan justri tergolong tinggi.

Setelah ditelusuri baru terungkap ada indikasi praktik monopoli dengan modus perusahaan distributor kedua yang menyalurkan ke pengecer dimiliki oleh orang yang sama di distributor pertama.

“Praktik monopoli ini menyebabkan pasokan dan harga rentan untuk dimanipulasi, sehingga realisasi harga di masyarakat masih tinggi. Tapi, sekarang ini bertahap mulai kami tindak, sudah mulai kita lihat indikasi terus membaik,” tutur Luhut.

Pengemasan kembali

ANTARA FOTO/Reno Esnir/nym.

Berbeda dengan kasus yang terjadi di Jakarta dan Jawa Barat, Luhut mengungkapkan bahwa di Sumatera Utara, minyak goreng curah yang seharusnya disalurkan ke distributor malah kembali ke produsen untuk dikemas ulang dengan kamasan premium.

“Kemungkinan dikemas dengan kemasan premium dan dijual mengikuti harga premium. Hal ini tentu merugikan konsumen yang membeli, karena di sini ada permainan dan ini pun sudah ka temui, dan sudah kami tindak,” ucap Luhut.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan