Menkes Ungkap Antibodi Masyarakat Indonesia Sudah 99,2%

Antibodi bisa berasal dari vaksin dan infeksi.

Menkes Ungkap Antibodi Masyarakat Indonesia Sudah 99,2%
Menko Ekon, Airlangga Hartarto dan Menkes, Budi Gunadi Sadikin, saat menyampaikan keterangan pers Ratas PPKM, Senin (18/4). (Tangkapan Layar kanal YouTube Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen, menurut sero survey kedua yang dilakukan Kemenkes bersama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Pada sero survey yang pertama, kadar antibodi masyarakat diketahui berada di 88,6 persen.

“Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi (Covid-19). Bisa berasal dari vaksinasi maupun dari infeksi. Hal yang menarik, kami juga mengukur kadar antibodinya berapa. Jadi, pada survey bulan Desember, ordenya masih di angka ratusan–sekitar 500 atau 600–maka di bulan Maret ordenya sudah di angka ribuan, sekitar 7.000 sampai 8.000,” kata Menkes Budi saat menyampaikan hasil rapat terbatas PPKM, Senin (18/4).

Dengan hasil ini, masyarakat Indonesia tak hanya banyak yang sudah memiliki antibodi, namun juga memiliki kadar antibodi yang cukup tinggi. Sehingga ketika nanti diserang virus, daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya, bahkan mengurangi risiko masuk rumah sakit, hingga kematian.

Menurut Menkes, sero survey menjadi dasar bagi setiap kebijakan pemerintah pada momentum Idulfitri dan mudik Lebaran 2022. Dengan hasil sero survey yang baik ini,  pemerintah yakin mudik Ramadan 2022 dapat berjalan lancar, tanpa membawa dampak negatif pada masyarakat.

Masyarakat tetap diminta hati-hati dan waspada

Ilustrasi antibodi dan patogen. (Pixabay/swiftsciencewriting)

Namun demikian, kata Budi Gunadi, walau hasil survey antibodi menunjukkan hasil yang baik, pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap hati-hati dan waspada. “Tetap banyak yang belum kita ketahui dari virus ini, dan banyak negara tetangga, seperti Cina, Hongkong, itu kasusnya masih naik tinggi,” ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta masyarakat untuk tidak sombong dan jumawa dengan hasil baik yang didapat dari penanganan Covid-19 di Indonesia. “Paling penting adalah pakai masker, ini sudah menjadi gaya hidup,” ujar Menkes. “Tidak usah terlalu terbur-buru mengikuti negara lain yang terlampau agresif, tapi kemudian (kasus Covid) naik lagi.”

Menurutnya, seluruh masyarakat perlu terus menjaga momentum perbaikan penanganan Covid-19 yang sudah tercapai. Jangan sampai, pertumbuhan ekonomi yang sudah terjadi justru mundur kembali akibat kelalaian dalam kedisiplinan protokol kesehatan.

Syarat mudik Anak di bawah 18 tahun diperbolehkan tanpa booster

Sejumlah warga antre untuk vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster) di posko vaksinasi Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (17/4). (ANTARAFOTO/Aditya Pradana Putra)

Budi Gunadi menyampaikan, ada beberapa isu yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, terutama yang berkaitan dengan syarat booster bagi masyarakat yang ingin mudik Lebaran. “Ada dinamika, ini kalau anak-anak di bawah 18 tahun bagaimana, di-booster belum boleh?”

Akhirnya, Presiden pun memutuskan dalam Rapat Terbatas PPKM, untuk anak-anak di bawah 18 tahun diperbolehkan untuk mudik tanpa vaksin booster, bahkan tes antigen atau PCR sekalipun. “Asal sudah vaksinasi sudah dua kali,” ujar  Budi Gunadi. 

Menkes menyebutkan bahwa Indonesia sudah menyuntikkan sekitar 392 juta dosis vaksin ke sekitar 198 juta masyarakat. “Sudah hampir 200 juta dalam waktu 15 bulan. Ini pencapaian yang luar biasa,” ucap Menkes.

Masyarakat diimbau untuk tidak ke luar negeri

Petugas di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (28/2/2022), memeriksa penumpang. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Berkenaan dengan libur panjang Idulfitri yang diselenggarakan secara nasional, Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri. Apalagi, situasi di negara lain belum tentu sama seperti di Indonesia dan masih berpotensi memunculkan penularan virus dari luar negeri.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, di beberapa wilayah di negara lain, seperti Shanghai, Cina, mulai terjadi lonjakan kasus Covid-19 terjadi cukup signifikan.

“Tentu kita tidak ingin kenaikan tersebut memunculkan virus yang kemudian dibawa oleh para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) kita ke dalam negeri,” ujarnya. “Pandemi Covid belum berakhir.”

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity