Menkes: Tingkat Penularan Covid-19 DKI Jakarta Sudah Masuk Level 3

Tingkat hospitalisasi dan fatalisasi Covid-19 masih rendah.

Menkes: Tingkat Penularan Covid-19 DKI Jakarta Sudah Masuk Level 3
Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers ratas PPKM, Senin (18/7). (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat penularan Covid-19 di DKI Jakarta sudah mencapai level 3. Namun, secara nasional, Indonesia masih berada di level 1.

Budi mengatakan, salah satu provinsi dengan tingkat penularan tertinggi lain yakni Banten yang kini naik ke level dua dari sebelumnya level satu, sedangkan provinsi-provinsi lainnya masih ada di level satu.Status peluran ini merujuk pada standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Nah, angka ini sendiri, jika kita bandingkan dengan angka hospitalisasinya, masih relatif sangat rendah. Kemudian, kita bandingkan dengan angka fatalitasnya, masih relatif sangat rendah, di bawah standar WHO,” kata Menkes dalam konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin (18/7).

Sebagai informasi, berdasarkan data penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 per (18/7), Provinsi DKI Jakarta menyumbang kasus harian terbanyak yang mencapai 1.864 kasus, dari total penambahan kasus harian nasional yang menyentuh angka 3.393 kasus.

Meski DKI Jakarta tingkat transmisinya sudah cukup tinggi, namun hospitalisasi pasien Covid-19 dan tingkat fatalitasnya masih di bawah standar WHO.

Selain itu, dilihat dari persentasenya, para pasien meninggal umumnya adalah mereka yang belum divaksin atau yang baru mendapat vaksin dosis pertama. “Sedangkan yang sudah divaksin dua kali, jauh menurun persentase fatalitasnya, dan yang di-booster sudah sangat menurun persentase yang wafat,” kata Menteri Budi Gunadi.

Subvarian BA.4 dan BA.5 punya kemampuan vaccination evasion

Virus Covid-19. (Pixabay)

Terkait subvarian BA.4 dan BA.5, Budi menyatakan kemungkinan masyarakat terpapar Covid-19 lebih tinggi, meskipun sudah divaksin lengkap dan booster. “Subvarian BA.4 dan BA.5 ini, memang memiliki kemampuan untuk vaccination evasion. Jadi, bisa menembus vaksinasi dua sampai tiga kali lipat dibandingkan varian Omicron yang BA.1,” katanya.

Kondisi ini pun mendorong pemerintah untuk terus mempercepat vaksinasi di masyarakat, khususnya booster atau vaksin penguat. “Walau ada kemungkinan terkena, tapi booster itu terbukti mampu melindungi kita untuk tidak masuk rumah sakit, dan kalaupun masuk rumah sakit, tingkat fatalitasnya akan sangat rendah,” kata dia.

Kemunculan subvarian terbaru BA.2.75

Ilustrasi Virus Covid-19. (Pixabay/MiroslavaChrienova)

 Budi Gunadi juga menginformasikan ke Presiden, bahwa terdapat subvarian Omicron terbaru, yakni BA.2.75. Jenis ini mulai menyebar dari India dan sudah menyebar ke 15 negara, termasuk Indonesia.

“Satu ada di Bali, karena kedatangan luar negeri. Dua ada di Jakarta, kemungkinan besar transmisi lokal, dan sedang kita cari sumbernya dari mana,” ujarnya.

Update kasus Covid-19 di Indonesia

Ilustrasi virus korona. (ShutterStock/Corona Borealis Studio)

Menkes mengatakan bahwa dalam penyebaran subvarian BA.4 dan BA.5, kasus Indonesia mirip dengan India. “Kenaikannya tidak cepat, tapi perlahan naik terus. Dan kita belum melihat puncaknya tercapai dengan cepat, seperti yang terjadi di negara-negara lain,” katanya.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per Senin (18/7), kenaikan kasus terkonfirmasi di Indonesia mencapai 3.393 kasus mencapai total 6.138.346 kasus. Kemudian penambahan kasus aktif sebanyak 956 kasus, sehingga saat ini kasus aktif totalnya 28.506 kasus.

Sementara pasien sembuh bertambah 2.427 mencapai total 5.952.981 kasus. Pasien meninggal bertambah 10 kasus, sehingga total yang wafat mencapai angka 156.859.

Kemudian, untuk vaksinasi pertama bertambah 21.952 vaksin sehingga total yang sudah mendapat vaksin pertama mencapai 201.966.816 orang. Lalu, untuk vaksin kedua, bertambah 16.642 orang mencapai total 169.582.051 orang tervaksin. Sedangkan, vaksinasi penguat, bertambah 70.195 orang mencapai total 53.126.957 orang tervaksin. Adapun target sasaran vaksin adalah 208.265.720 orang.

Related Topics

Covid-19DKI Jakarta

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya