Menkominfo Ungkap Potensi Pembangunan Pusat Data Nasional

Pusat data adalah contoh infrastruktur hilir digitalisasi.

Menkominfo Ungkap Potensi Pembangunan Pusat Data Nasional
Ilustrasi ekonomi digital. (Pixabay/Geralt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyampaikan pembangunan pusat data nasional di empat wilayah Indonesia–Jakarta, Batam, Labuan Bajo, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara–memiliki potensi besar.

Menurutnya, pusat data adalah infrastruktur digital hilir yang akan terus dikembangkan pemerintah dengan serius. “One data policy dan data driven policy bisa diterapkan kalau pemerintah punya pusat data sendiri yang berbasis cloud,” ujarnya dalam keterangan pers, usai pembukaan pertemuan ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) G20, di Labuan Bajo, Rabu (20/7).

Pusat data merupakan konsolidasi data pemerintah untuk menghasilkan satu data dengan mudah. Industri data sangat penting, tak hanya untuk kepentingan ekonomi, namun juga terkait berbagai sektor lain, seperti geopolitik, geostrategis, dan kedaulatan negara.

Tak hanya bangun hulu digitalisasi

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara "kick off" Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL/nym.

Pembangunan digitalisasi di hilir melalui pusat data nasional, adalah bukti bahwa pemerintah tidak semata hanya membangun infrastruktur digital di bagian hulu saja. Kedua bagian hulu maupun hilir sama pentingnya dan harus terus dikembangkan, supaya sektor ini dapat bertumbuh masif.

Indonesia masih memiliki konsumsi data per kapita yang sangat rendah, yakni sekitar 1 watt per kapita. Padahal, Singapura sudah mencapai 100 watt per kapita, kemudian Jepang mencapai 10 watt per kapita. “Artinya potensi sangat besar!” katanya.

Tantangan yang masih ada

Shutterstock/Treecha

Namun, digitalisasi–hulu maupun hilir–di Indonesia masih memiliki tantangan untuk dapat dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia. “Manfaat digital ekonomi kita yang bertumbuh dan berkembang dengan pesat ini, bisa dinikmati oleh segenap masyarakat, secara khusus kelas menengah ke bawah. Itu yang harus kita dorong," ujarnya.

Oleh karenanya, pemerintah perlu mendorong pengembangan dan pembangunan Sumber Daya Digital (SDM) sekaligus mewujudkan nilai tambah. 

Indonesia ajak G20 terlibat

Pertemuan Ketiga DEWG G20, Labuan Bajo, NTT. (dok. Kominfo)

Guna merealisasikan hilirisasi dalam pembangunan pusat data nasional, Johnny mengajak para delegasi G20 membahas tata kelola data. Ia berharap bisa terbentuk sebuah kesepakatan bersama yang berupa sebuah kebijakan digital.

Tema besar yang diangkat dalam DEWG Presidensi G20 Indonesia mengenai transformasi digital global yang diwujudkan dalam tiga isu prioritas yaitu konektivitas digital dan pemulihan pasca-Covid-19, kecakapan dan literasi digital, dan arus data lintas negara.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi