Hadapi Resesi, Sandiaga Uno Andalkan Penguatan Wisatawan Domestik

Kemenparekraf targetkan 1,2-1,4 miliar pergerakan wisnus.

Hadapi Resesi, Sandiaga Uno Andalkan Penguatan Wisatawan Domestik
Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan tetap bertumbuh, meski diadang ancaman resesi global. Sektor domestik dilirik sebagai salah satu tulang punggung.

“Mengingat perekonomian Indonesia masih akan bertumbuh sekitar lima persen, maka wisatawan nusantara pergerakannya harus kita fokuskan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara mencapai target 1,2-1,4 miliar,” ujar Menteri Sandiaga dalam konferensi pers secara daring, Senin (9/1).

Kemenparekraf akan mengoptimalkan setiap pergerakan masyarakat antar Kabupaten dan Kota melalui berbagai kegiatan, mulai dari event, wisata kuliner, belanja, sampai dengan wisata desa yang akan semakin diperkuat dan ditingkatkan kualitasnya.

Wisatawan mancanegara

Ilustrasi wisatawan asing di Seminyak, Bali. (Pixabay/mrsvickyaltaie)

Adapun, untuk wisatawan mancanegara, Sandiaga mengatakan pemerintah menyasar wisatawan  dari negara-negara yang dinilai berpotensi kuat di tengah resesi.

“Wisatawan mancanegara kami arahkan untuk pasar-pasar besar kita, seperti India yang peningkatannya luar biasa, Australia dan Selandia Baru yang tidak termasuk zona resesi, Malaysia dan Singapuran yang masih terus bertumbuh,” katanya.

Beberapa negara yang selama ini dikenal dengan kekuatan ekonomi dunia, seperti Amerika Serikat, Cina, dan negara-negara di Eropa, diperkirakan akan mengalami pelambatan ekonomi. Hal ini membuat masyarakatnya lebih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan menahan pengeluaran tambahan seperti wisata ke luar negeri.

Penerimaan devisa

Wisatawan berjalan di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Minggu (26/12/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nym.

Sandiaga menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan penerimaan devisa pariwisata pada 2023 akan mencapai US$5,95 miliar. “Caranya dengan memperpanjang masa tinggal  atau length of stay, dan meningkatkan kualitas dari belanja atau quality of spend, dari masing-masing wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara,” katanya.

Selain itu, program ekspor dari ekonomi kreatif sejumlah US$26,5 miliar juga akan semakin ditingkatkan dengan melalui penguatan rantai pasok, memperkuat ekonomi kita, bangga buatan Indonesia, bangga berwisata di Indonesia. 

Dari sisi penciptaan lapangan pekerjaan, dia berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang semula ditargetkan bisa mencapai 1,1 juta pada 2022, jumlah yang terealisasi bahkan melampaui target yakni mencapai 3,7 juta lapangan kerja. Sementara, target nilai tambah sebesar Rp1.280 triliun akan tercapai pada 2023, juga setahun lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pengelolaan keuangan

Ilustrasi minuman beralkohol. (Pixabay)

Meski begitu, untuk mencapai target pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2023 ini tantangannya tak hanya resesi semata. Konflik geopolitik,  peningkatan suku bunga di negara maju, serta inflasi menjadi tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu, pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien harus diutamakan,

“Kita berikan kesempatan pada para pelaku ekonomi kreatif dengan memberikan akses pembiayaan yang lebih baik, yaitu IPO (Initial Public Offering),” kata Sandiaga. “Karena tingkat suku bunga tinggi adalah kesempatan kita untuk mencari pendanaan yang lebih murah, yaitu melalui penerbitan saham di pasar modal.”

Diketahui, satu emiten ekonomi kreatif resmi mencatatkan sahamnya pada Jumat (6/1), yakni produsen minuman beralkohol Soju Daebak PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER). Mengutip prospektusnya, produsen minuman Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks melepas sebanyak-banyaknya 800 juta saham baru dari portepel setara 20 persen, dengan harga penawaran Rp220 per saham. Dari IPO tersebut, BEER akan mendapatkan dana segar Rp176 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M