Pemerintah Dinilai Gegabah Soal Kenaikan Tiket Candi Borobudur

Kenaikan harga bisa membuat Candi Borobudur eksklusif.

Pemerintah Dinilai Gegabah Soal Kenaikan Tiket Candi Borobudur
Borobudur, salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia. (Pixabay/Jonathan-Smit)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah dinilai gegabah dalam melontarkan gagasan penerapan tarif masuk baru ke kawasan Candi Borobudur. Adapun biaya tersebut mencakup Rp750.000 untuk wisatawan domestik, dan US$100 untuk wisatawan mancanegara. Selain itu, kuota turis akan dibatasi sebanyak 1.200 pengunjung per hari. 

“Saya tidak tahu apakah pemerintah sudah melakukan analisis bisnis atau kelayakan ketika menentukan harga Rp750.000. Harusnya ada aturannya, harga ini mencakup apa saja, include-nya apa, exclude-nya apa, experience-nya seperti apa, meeting point dimana, durasinya berapa lama, kan itu tidak disebutkan secara detail,” ujar Elisa Dwi Rohani, pengamat pariwisata sekaligus dosen D4 Bisnis Perjalanan Wisata di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta kepada Fortune Indonesia, Senin (6/6).

Menurutnya, sebaiknya penerapan harga tiket candi Borobudur ini dilengkapi dengan berbagai informasi yang lengkap, sehingga tidak menimbulkan multitafsir bagi orang yang mendengar berita itu. Ia menyadari bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah–apa pun itu–pasti menimbulkan pro-kontra. 

Sisi positif kenaikan harga

Ilustrasi kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur. (Dok. TWC)

Meski demikian, dirinya tidak memungkiri memang ada manfaat yang akan didapatkan ketika harga masuk ke Candi Borobudur diterapkan. Menurutnya, tiket berbayar dan fasilitas naik ke puncak Candi Borobudur mampu memberi pengalaman istimewa dan eksklusif bagi pengunjung. Selain itu, pembatasan wisatawan yang naik ke Candi Borobudur memang sudah harus dilakukan.

“Candi Borobudur Borobudur itu kan sudah overload kunjungannya. Ketika ada letusan Merapi, itu juga mempengaruhi batuan yang ada di situ, sehingga perlu ada usaha untuk menjaga, sehingga candi Borobudur itu masih memiliki daya tarik dan keistimewaan. Namanya sesuatu yang lebih mahal, itu akan menyaring wisatawan yang lebih berkelas,” kata Lisa.

Selain itu, menurut Lisa, eksklusivitas yang ditimbulkan dengan penerapan tiket masuk cukup tinggi ini juga dapat meningkatkan kawasan di sekitar candi Borobudur.

“Ada banyak pilihan di Balai Ekonomi Desa (Balkondes), ini sudah mulai digerakkan di Kabupaten Magelang sejak 2021. Ada banyak alternatif pilihan yang nantinya bisa dinikmati wisatawan. Jadi, fokusnya tidak hanya di Borobudur, justru malah sektor lain di sekitarnya malah hidup kalau harganya (tiket) naik,” ucapnya.

Penetapan tarif tinggi

Umat Budha mengikuti kirab pada rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Senin (16/5/2022).ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa biaya khusus akan dikenakan ke wisatawan yang naik ke area atas Candi Borobudur.

Menurut Luhut, hal ini akan diterapkan semata-mata untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara yang terkandung di Candi Borobudur. Rencana ini juga jadi bagian upaya pemerintah menjadikan Borobudur sebagai salah satu dari destinasi wisata super prioritas yang dimiliki Indonesia, sehingga perlu dijaga.

“Candi Borobudur kan cagar budaya Indonesia yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia oleh Unesco. Dengan relief yang sarat makna, khususnya bagi umat Budha dan kita umat manusia, penting bagi kita semua memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (5/6).

Kenaikan tarif akan dikaji kembali

Suasana Candi Borobudur saat perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022, Senin (16/5). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Namun demikian, dengan banyaknya pro dan kontra di masyarakat terkait penerapan tarif masuk hingga Rp750.000, ia mengaku sangat terbuka pada berbagai masukan yang muncul. Menurutnya, belum ada keputusan final terkait wacana tersebut, sampai diputuskan oleh Presiden pada pekan depan.

“Saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi, supaya tarif itu bisa diturunkan. Saya sampaikan terima kasiih kepada semuanya, atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” ucap Luhut.

Namun, ia memastikan bahwa tarif untuk wisatawan mancanegara tetap akan berada di US$100 dan tarif untuk pelajar tetap di Rp5.000. “Sementara, untuk sekadar masuk ke kawasan candi, tarifnya juga tetap di angka Rp50.000, seperti saat ini,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI