Pemerintah Klaim Kasus Covid-19 Usai Libur Lebaran Relatif Terkendali

Ini capaian baik bagi penyelenggaraan GPDRR di Indonesia.

Pemerintah Klaim Kasus Covid-19 Usai Libur Lebaran Relatif Terkendali
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito. (dok. Satgas Penanganan Covid-19)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sudah lebih dari dua pekan, sejak akhir libur Lebaran 2022 kasus positif Covid-19 di Indonesia tidak menunjukkan kenaikan signifikan. Artinya, kondisi pandemi pasca libur Lebaran 2022 pun dapat dikatakan terkendali, mengingat mobilitas masyarakat yang cukup tinggi kala itu.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, melihat secara lebih mendalam dan mencatat bahwa kasus positif nasional justru mengalami penurunan.

“Apabila pada tiga pekan lalu, kasus yang pada mulanya bertambah sekitar 1.300 kasus, sedikit mengalami kenaikan menjadi 2.300 kasus, dan pada pekan lalu angkanya kembali menurun di kisaran 1.500 kasus,” kata Wiku dari Bali, Jumat (27/6)

Wiku menyebut,  angka ini merupakan capaian baik dan perlu dipertahankan. Sejak pandemi merebak, Indonesia belum pernah luput dari lonjakan kasus setelah periode libur panjang. Namun, kenaikan kasus positif terakhir yang terjadi cenderung tidak signifikan bila dibandingkan pada periode libur sebelumnya.

Sinyal positif penyelenggaraan GPDRR

Presiden Jokowi secara resmi membuka Forum Global Pengurangan Risiko Bencana atau the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. (dok. Setkab)

Wiku menyebutkan bahwa pada 15 Mei lalu terdapat 24 Provinsi yang mengalami kenaikan kasus mingguan. Padahal, saat itu kasus positif nasional sedang menurun. Kemudian, pada 22 Mei, hanya terdapat 10 Provinsi yang mengalami kenaikan relatif tinggi.

“Meskipun demikian, kenaikan kasus pada Provinsi-provinsi ini cenderung kecil, yaitu pada kisaran 1-11 kasus dalam satu minggunya. Jadi, ini adalah sinyal kontribusi positif bagi penyelenggaraan GPDRR (Global Platform for Disaster Risk Reduction) Indonesia pada minggu ini,” ujarnya.

Potensi penularan masih ada

Global Covid-19. (Pixabay/Kollsd)

Kendati tren kasus positif Covid-19 terus menurun, Wiku mengatakan bahwa tingkat positif mingguan nasional pada pekan terakhir mencapai 0,33 persen. Angka ini masih lebih tinggi daripada angka mingguan terendah yang pernah dicapai pada Desember 2021 di bawah 0,1 persen.

“Angka positivity rate ini menunjukkan bahwa potensi penularan di tengah masyarakat masih ada,” ujarnya.

Untuk itu, Wiku mengimbau masyarakat untuk tetap hidup bersih dan sehat. Hal ini penting, karena bukan hanya menghindarkan dari risiko penularan Covid-19, namun juga penyakit lain yang ada di tengah masyarakat.

Bersiap menuju endemi

Menko PMK, Muhadjir Effendy. (dok. Kemenko PMK)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyatakan bahwa Indonesia sudah mulai bertransisi dari pandemi Covid-19 menuju fase endemi.

“Dilihat dari angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Kamis (12/5).

Berdasarkan data kasus Covid-19 yang ada, secara de facto, memang Indonesia sudah menuju fase endemi. Berbagai indikator kasus Covid-19 menunjukkan perkembangan yang semakin baik dengan angka penambahan kasus yang relatif melandai dari puncak varian Delta maupun Omicron.

“Taruhannya setelah libur tahunan ini. Kalau nanti setelah Idulfitri, 2 minggu atau 3 minggu nanti tidak ada kenaikan kasus, maka kita optimis segera transisi ke endemi,” kata Menko Muhadjir.

Situasi Covid-19 terkini

Sejumlah warga melintasi zebra cross di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Minggu (15/5). (ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto)

Berdasakan data yang dihimpun dari laman Satgas Penanganan Covid-19, per Jumat (27/5) kasus aktif di Indonesia mengalami penurunan hingga 62 kasus menjadi 2.949. Kasus sembuh pun bertambah 277, sedangkan kasus meninggal bertambah 9 orang.

Namun demikian, kasus terkonfirmasi saat ini mencapai 6.053.894 kasus dengan penambahan terkini sdebanyak 224 kasus.

Sementara itu, capaian vaksinasi pun terus bertambah menuju target nasional di angka 208.265.720 sasaran. Untuk vaksinasi ke-1, bertambah 28.782 dengan total capaian 200.112.862 orang.

Kemudian, vaksinasi ke-2 bertambah 41.281 dengan total capaian 167.198.137 orang. Sementara, untuk dosis booster atau penguat, penambahan mencapai 133.038 dengan capaian total 45.034.435 orang.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya