Penetapan IKN Dalam PSN Akan Bikin APBN Ngos-ngosan

IKN tidak bisa dibangun dengan terburu-buru.

Penetapan IKN Dalam PSN Akan Bikin APBN Ngos-ngosan
Patok titik nol IKN Nusantara. (ANTARAFOTO/Bayu Pratama)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menanggapi isu penetapan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menyampaikan bahwa keputusan ini akan membuat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih besar lagi ke depannya.

“Dari awal, saya sudah bilang kalau IKN itu bukan proyek sangkuriang. Itu butuh minimal 10 tahun. Jadi, kalau di-‘gas’ di depan seperti sekarang, ya anggarannya nggak kuat. Kita perlu perencanaan yang matang dulu lah,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Kamis (8/9).

Pembangunan IKN, menurut Agus, adalah proyek yang cukup mahal dan bila dimasukkan ke dalam PSN, tentu akan menimbulkan dampak besar bagi pengalokasian dana APBN di masa depan. “PSN itu ada jangka waktunya,” katanya. “Saya belum bahas dari sisi keuangannya, tapi yang jelas akan menyerap banyak dana yang bisa menyebabkan pekerjaan-pekerjaan lainnya terganggu atau menambah utang.”

Tidak bisa terburu-buru

Presiden Joko Widodo duduk di depan tenda usai memimpin prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara. (ANTARAFOTO/Agus Suparto)

Menurut Agus, pembangunan IKN butuh perencanaan yang matang dari master plan, teknik sipil, arsitektur, planologi, sampai perihal antropologinya. “Kalau tidak, itu akan penuh konflik dan infrastrukturnya bisa kayak infrastuktur yang sekarang dibangun, banyak yang tidak terpakai. Karena tidak mendalam studinya, jadi jangan buru-buru,” katanya.

Agus menyampaikan bahwa pemerintah bisa saja menetapkan IKN ke dalam PSN, jika memang ada dananya. “Sekarang persoalannya, kita memiliki defisit, inflasi akan tinggi. Sebentar lagi Bank Indonesia akan menaikkan BI Rate-nya, pasti juga akan muncul beberapa hal yang perlu diperhatikan,” ujarnya.

Namun demikian, menurutnya IKN masuk ke PSN adalah keinginan Presiden yang harus bisa diwujudkan dan tidak bisa dihentikan sekalipun oleh para pembantunya. “Contoh kereta cepat, sampai sekarang kan masih belum selesai, dan itu masih terus bertambah. Ini sama, enggak bisa terburu-buru,” ujarnya.

Potensi risiko

Mobil melintas di jalan kawasan IKN. (ANTARAFOTO/Bayu Pratama)

Agus menyebutkan,= bahwa dengan keputusan IKN masuk PSN, akan membuat neraca keuangan Indonesia jadi defisit. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah menyiasatinya, “apa mau jual obligasi lagi atau mau utang lagi.”

Saat ini, kata Agus, banyak investor IKN yang juga sudah mundur satu per satu karena ketidakjelasan timbal balik yang dihasilkan. “Sekarang otorita yang bertugas juga belum ada orangnya, baru Ketua dan Wakil Ketua, mau kerja apa? Sementara Presiden mendorong terus,” ujarnya. “Enggak bisa dalam dua tahun, katanya tahun ini ASN sudah harus ada yang pindah. Itu saya enggak ngerti.”

Pembangunan IKN masuk PSN

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers, Selasa (6/9). (Tangkapan layar)

Sebelumnya, usai rapat evaluasi PSN yang dipimpin Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Presiden menginginkan IKN masuk dalam jajaran PSN yang jadi pekerjaan pemerintah. “Karena tentunya ini akan mempermudah dan akselerasi daripada pembangunan ibu kota,” katanya.

Presiden, kata Airlangga, ingin seluruh PSN bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya penciptaan lapangan kerja. Selain itu, PSN juga diharapkan dapat memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional. “Bapak Presiden meminta agar keseluruhan proyek secara nasional bisa selesai secara fisik sebelum 2024,” ujarnya.

Related Topics

IKNPSNAPBN

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya