PLN Gandeng Prancis Kaji Potensi EBT Arus Laut Indonesia

Kerja sama itu dituangkan dalam penandatanganan MoU.

PLN Gandeng Prancis Kaji Potensi EBT Arus Laut Indonesia
Ilustrasi ombak laut. (Pixabay/Kanenori)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT PLN (Persero) meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan perusahaan Prancis, Sabella SAS serta PT Meindo Elang Indah, untuk mengkaji potensi arus laut di Indonesia. Hal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya untuk pembangkit listrik.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan kerja sama ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan berbagai potensi EBT yang ada di Indonesia, sesuai dengan wilayahnya. “Kawasan timur Indonesia daerah yang berpulau-pulau dengan arus laut cukup tinggi. Kami mulai memetakan seperti apa potensinya dan kebutuhannya,” ujarnya seperti dikutip dari Antaranews, Kamis (22/9).

Kerja sama dengan Prancis ini juga diharapkan mampu mempercepat proses transisi energi yang tengah digencarkan oleh Indonesia, terutama dalam Presidensi G20 tahun 2022. Hasil dari kajian ini akan menjadi modal penting bagi pengembangan energi arus laut Indonesia untuk pembangkit listrik masa depan.

Masalah global, solusi global

Dok. Istimewa

Darmawan mengatakan, PLN mengatasi tantangan transisi energi bersama mitra dari luar negeri, selain banyak kemitraan yang dibangun bersama pihak lokal. “Ini adalah global problem, global climate change. Emisi karbon di Indonesia dan Eropa sama dampaknya. Ini global challenge. Untuk itu, kita menghadapi ini dengan global solution,” katanya.

Selain Prancis, PLN sebelumnya meneken MoU bersama China Renewable Energy Engineering Institute (CREEI), dalam kerja sama teknologi rendah karbon dan proteksi pada lingkungan. Selain itu, MoU juga dilakukan bersama Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) dan Kyudenco Coorporation, dalam riset bersama pasokan listrik EBT di daerah terpencil.

Pentingnya kolaborasi

Ilustrasi : infrastruktur penyaluran listrik milik PLN. (Dok. PLN)

Kerja sama dalam menuju pemanfaatan energi bersih merupakan faktor penting, dan perlu dilakukan semua pihak.  “Target bebas emisi karbon bukan pekerjaan yang mudah. Namun kita perlu segera bergerak dan PLN tidak akan menanggung beban itu sendiri,” ujarnya.

Adapun kolaborasi yang dibutuhkan antara lain, berkenaan dengan regulasi, perizinan, investasi dan pendanaan, teknologi, serta kemitraan, baik dalam negeri, kawasan, maupun secara global. “Kami mengumpulkan seluruh stakeholder dari core competency teknis dan juga investor, perbankan, pengambil kebijakan,” ucapnya. “Kami punya tujuan yang sama, mendukung transisi energi.”

Related Topics

PLNEBTArus Laut

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M