PPKM Usai, Fokus Pariwisata Beralih dari Kesehatan ke Keberlanjutan

Lebaran 2023 diprediksi jadi puncak pergerakan wisatawan.

PPKM Usai, Fokus Pariwisata Beralih dari Kesehatan ke Keberlanjutan
Foto udara sejumlah kendaraan antre melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Setelah pencabutan kegiatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jajaran otoritas pariwisata–baik di daerah maupun pusat– pemerintah mulai mengalihkan fokus dari kesehatan, menjadi kebersihan, keamanan, sampai keberlanjutan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kebijakan itu diterapkan dalam rangka menghadapi liburan panjang Idul Fitri 1444 Hijriyah yang diperkirakan akan menyebabkan sejumlah kawasan wisata dipenuhi wisatawan. “Semua posisinya sangat Bersiap siaga karena ini pertama kalinya liburan panjang setelah pandemi,” katanya dalam keterangan pers, Senin (28/3).

Dia memperkirakan, akan ada 123,8 juta pergerakan wisatawan di masa mudik Lebaran tahun ini. Meski begitu, dengan kesiapan dan berbagai antisipasi yang dilakukan, lonjakan ini diharapkan dapat membantu pencapaian target pergerakan wisatawan nusantara yang mencapai 1,4 miliar pada 2023.

Persiapan skenario

Sejumlah penumpang memasuki Kereta Api (KA) Sancaka di Stasiun Gubeng Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/5). (ANTARAFOTO/Didik Suhartono)

Pemerintah telah menyiapkan berbagai skenario untuk mengatisipasi potensi lonjakan wisatawan di libur Lebaran. “Kami akan lakukan simulasi-simulasi sehingga nanti menjelang H-7 sudah disiapkan prosedur seperti crowd control-nya dan juga flow dari pengunjung,” katanya.

Selain itu, Sandiaga juga mendukung upaya antisipasi ini dengan menyediakan tempat peristirahatan di jalur mudik dan berbagai destinasi wisata. “Tahun lalu ada desa wisata yang kita launching, tahun ini ada beberapa rest area juga lokasi pariwisata berbasis masjid,” ujarnya.

Puncak tertinggi

Calon penumpang antre memasuki kapal perintis Sabuk Nusantara 91 di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (20/4). (ANTARAFOTO/Candra Setya)

Sebelumnya, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) memperkirakan bahwa libur Lebaran 2023 menjadi puncak tertinggi pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata, terutama sejak awal pandemi Covid-19.

Wakil Ketua Umum ASITA, Budijanto Ardiansjah, mengungkapkan prediksi ini berdasar pada peningkatan aktitas yang signifikan selama beberapa waktu terakhir. Tahun lalu, peningkatan ekonomi nasional dari sektor pariwisata bisa naik hingga 10 persen. “Tahun ini, saya kira peningkatannya akan mencapai 30 persen dibanding tahun lalu,” ujarnya seperti dikutip dari Antaranews (2/3).

Selain itu, pencabutan PPKM dan pemanfaatan tabungan masyarakat yang sudah disimpan sejak awal pandemi, bisa jadi faktor yang menyebabkan lonjakan wisatawan di libur Lebaran 2023. Biro perjalanan pun sudah mulai terlihat berlomba untuk menyediakan ragam paket liburan Idul Fitri sampai paket-paket Ramadan, seperti berbuka bersama.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Perbedaan Kelebihan Jaminan Untuk Meminjam Uang di Pegadaian
7 Perusahaan Makanan Terbesar di Indonesia, Pimpin Industri!
Perluas Basis Nasabah, Maybank Rilis Kartu Kredit Manchester United
Cara Membuat Tulisan Unik di WhatsApp Tanpa Aplikasi dengan Mudah
Gandeng Garuda Indonesia, Allianz Utama Luncurkan Asuransi Perjalanan
Jokowi Sebut Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6%