Presiden Ukraina Akui Diundang Jokowi Untuk Hadiri KTT G20

Mereka juga terlibat diskusi pembahasan beberapa hal lain.

Presiden Ukraina Akui Diundang Jokowi Untuk Hadiri KTT G20
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Wikimedia Commoms)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengaku diundang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Hal ini disampaikannya melalui akun resmi Twitter miliknya pada Rabu (27/4).

Tidak hanya terkait undangan KTT G20, Zelensky juga menyebutkan dirinya baru saja berdiskusi dengan Presiden Jokowi tentang keamanan pangan. “Baru saja berbicara dengan Presiden Indonesia @Jokowi. Saya berterima kasih atas dukungan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, khususnya untuk kejelasan posisi di PBB,” tulisnya dalam akun tersebut.

Seperti diketahui, isu mengundang Ukraina ke KTT G20 jadi perbincangan hangat di kalangan negara anggota. Amerika Serikat (AS) dan sebagian negara-negara Barat sempat meminta Ukraina diundang ke forum negara-negara pertumbuhan ekonomi tinggi ini, alih-alih mendorong Rusia untuk didepak dari forum tersebut.

Kemenlu RI belum bisa memberi tanggapan

Cuitan Presiden Ukraina terkait undangan dari Jokowi. (Tangkapan layar Twitter)

Menanggapi kabar ini, Kementerian Luar Negeri RI belum bisa memberi konfirmasi. “Saya pastikan dulu, ya. Karena pembicaraan antara Kepala Pemerintahan,” begitu kata Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah dalam sebuah keterangan, Rabu (27/4).

Sementara Indonesia selaku tuan rumah G20 menyikapi permintaan AS dengan netral. Indonesia tidak dapat mengusir negara anggota G20 mana pun, termasuk Rusia. Indonesia berharap, KTT G20 tetap bisa dihadiri oleh seluruh anggotanya, tanpa terkecuali.

Menlu Retno sempat telepon Menlu Ukraina

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Flickr)

Sehari sebelumnya, Selasa (26/4), melalui cuitan Twitter, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menelepon dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba. Mereka terlibat pembicaraan tentang sejumlah isu di tengah konflik geopolitik, termasuk krisis kemanusiaan di Ukraina.

Menteri Retno juga menyatakan Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung upaya penyelesaian konflik secara damai melalui perundingan. "Saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Ukraina," katanya melalui akun Twitter.

AS dan sejumlah negara ingin Rusia didepak dari G20

Ilustrasi Rusia-Ukraina-Amerika Serikat. (Pixabay/Mediamodifier)

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, pada awal April sempat menyatakan bahwa pemerintahan Biden berkeinginan mendorong Rusia keluar dari partisipasi aktif di lembaga-lembaga internasional utama, termasuk G20. AS bahkan sempat menyatakan akan memboikot sejumlah pertemuan G20 bila terdapat perwakilan Rusia dalam forum kerja sama ekonomi tersebut.

“Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” kata Janet seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/4).

Pada 20 April 2022, delegasi AS, Kanada, dan Inggris Rayadiketahui walk-out dari forum keuangan G20 di Washington, saat delegasi Rusia tengah berbicara.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi