Situasi Memanas, World Bank dan IMF Evakuasi Staf dari Ukraina

Pinjaman dan dukungan finansial bagi Ukraina tetap berjalan

Situasi Memanas, World Bank dan IMF Evakuasi Staf dari Ukraina
Ilustrasi Bank Dunia/Shutterstock Bumble Dee
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Konflik Ukraina dan Rusia kian memanas. Bank Dunia (World Bank) dan organisasi Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan mulai mengevakuasi staf mereka keluar dari Ukraina untuk mencegah jatuhnya korban bila serangan kedua negara terjadi tiba-tiba.  

Melansir Reuters, Selasa (15/2) World Bank maupun IMF belum memastikan kemana staf mereka dipindahkan. "Prioritas utama Grup Bank Dunia adalah menjaga staf kami dan keluarga mereka tetap aman. Sejalan dengan kebijakan evakuasi kami, relokasi sementara staf sedang berlangsung dan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan diterapkan," tulis sebuah memo dari World Bank.

Sementara, IMF  mulai memindahkan seorang perwakilannya di Ukraina–Vahram Stepanyan, warga negara Armenia–ke luar negeri. Juru bicara IMF menyebutkan, meski berada di luar negeri, namun Stepanyan yang merupakan kepala kantor IMF di Kiev, akan tetap berhubungan dengan karyawan lokal dan mitra kerja di Ukraina.

Di sisi lain, staf kedutaan Amerika Serikat (AS) di Kiev juga direlokasi ke kota Lviv di Ukraina bagian barat. Menteri Luar Negeri AS menyampaikan bahwa pemindahan ini sejalan dengan invasi pasukan Rusia dalam jumlah yang cukup besar di wilayah perbatasan.

Kerja sama keuangan tetap berlanjut

Kendati pemindahan staf World Bank dan IMF sudah berjalan, namun kedua lembaga ini memastikan kerja sama keuangan dengan pihak pemerintah Ukraina akan terus berjalan dan terus melanjutkan pinjaman dan dukungan finansial bagi Ukraina.

Seorang juru bicara Bank Dunia mengatakan bahwa proses pemberian pinjaman pembangunan di Ukraina akan terus berlanjut. "Untuk tujuan ini, staf akan terus bekerja pada program kami dari Ukraina dan lokasi alternatif," katanya seperti dikutip Reuters.

IMF tetap menjalankan program pinjaman US$5 miliar untuk Ukraina. Sementara Wordl Bank telah menyediakan hampir US$1,3 miliar terkait pembiayaan bagi Ukraina sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Ekonomi Ukraina sudah cukup menderita

Menurut catatan Reuters, ekonomi Ukraina sudah cukup menderita akibat situasi belakangan ini. Lonjakan harga swap default kredit 5 tahun pada obligasi pemerintah Ukraina menunjukkan bahwa pasar memberi Kiev kemungkinan 42 persen untuk gagal bayar.

Washington sedang mempertimbangkan untuk menawarkan Ukraina hingga US$1 miliar dalam jaminan pinjaman negara untuk menenangkan pasar. Sementara kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengumumkan kredit sebesar 150 juta euro atau US$170 juta bagi Ukraina.

Presiden Ukraina umumkan Hari Persatuan

Sejalan dengan proses evakuasi, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta warganya  mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2). Sebelumnya, beredar kabar bahwa tanggal tersebut adalah prediksi awal dimulainya invasi Rusia ke wilayah Ukraina.

"Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer," kata Zelenskiy. "Pada hari itu, kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia (tentang) persatuan kami."

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya