Dapat Anggaran Rp178 T, Menkes Ungkap 6 Fokus Prioritas Kesehatan

Prioritas anggaran mengarah peningkatan kualitas layanan

Dapat Anggaran Rp178 T, Menkes Ungkap 6 Fokus Prioritas Kesehatan
Presiden Jokowi didampingi Menkeu Sri Mulyani menyerahkan DIPA Kemenkes Tahun Anggaran 2023 kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin. (dok. Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo sudah menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2023 kepada Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. Menkes menyatakan, ada 6 prioritas utama alokasi anggaran kesehatan pada tahun depan. 

Saat ini, priorotas pemerintah di bidang kesehatan telah bergeser dari penanganan pandemi Covid-19 menjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan. Oleh sebab itu, Kemenkes akan memberikan alokasi anggaran yang cukup untuk revitalisasi fasilitas kesehatan hingga program yang bersifat promotif preventif.

Sementara, berdasarkan keterangan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disiapkan pemerintah pusat untuk kesehatan mencapai Rp178,7 triliun dengan perincian belanja pemerintah pusat mencapai Rp118,7 triliun dan transfer ke daerah Rp60 triliun.

Berikut ini adalah 6 fokus Kemenkes yang menjadi prioritas dalam pengelolaan APBN 2023:

1. Pelayanan primer

Ilustrasi produk medis/Pexels

Menteri Budi Gunadi menyampaikan bahwa pelayanan primer jadi prioritas nomor satu. Oleh sebab itu, Kemenkes akan melakukan alokasi anggaran yang cukup untuk revitalisasi puskesmas, posyandu, kemudian program-program yang sifatnya promotif preventif.

"Itu adalah salah satu prioritas kita, menjaga agar masyarakat kita tetap sehat bukan mengobati orang sakit,” katanya dilansir dari laman Setkab, Jumat (2/12). 

2. Restrukturisasi rumah sakit

ilustrasi rumah sakit (unsplash.com/Adhy Savala)

Fokus berikutnya, Budi akan merstrukturisasi rumah sakit di seluruh Indonesia melalui kerja sama sinergi anggaran dengan pemerintah daerah, Polri, dan TNI.

Tujuan fokus ini juga untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, “Khususnya bagi penyakit-penyakit yang menyebabkan kematian dan biaya paling tinggi seperti jantung, stroke, dan kanker,"katanya. 

3. Membangun industri kesehatan

Ilustrasi laboratorium produksi vaksin Bio Farma. (dok. Bio Farma)

Budi berpendapat bahwa industri kesehatan, mulai dari obat-obatan hingga alat kesehatan, bisa jadi potensi besar bagi sektor ini.

Dalam upaya pengadaan dan produksi obat di dalam negeri, Kemenkes akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.

4. Pengembangan SDM kesehatan

Shutterstock/Antonio Suarez Vega

Sementara melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama, Kemenkes akan memastikan tercukupinya kebutuhan dokter-dokter spesialis di Indonesia.

“Itu akan mendapatkan alokasi anggaran, baik langsung lewat kementerian, maupun lewat LPDP juga untuk pemberian beasiswa bagi tenaga kesehatan ini,” kata Menkes.

5. Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan

ilustrasi anuitas (pexels.com/Olya Kobruseva)

Pembiayaan kesehatan jadi fokus kelima yang disasar oleh jajaran Kemenkes. Menurutnya, setelah belajar dari pandemi Covid-19, kini masyarakat mulai menyadari pentingnya kesehatan dan mulai memeriksakan penyakit lainnya.

“Itu sekarang yang sedang kita tata untuk memastikan pembiayaan kesehatan itu tetap bisa melayani masalah kesehatan masyarakat dengan sustainable,” ujarnya.

6. Program berbasis bioteknologi dan kecerdasan buatan

Alat untuk melakukan genome sequencing. (Pixabay/Kennethr)

Fokus keenam anggaran terkait penerapan teknologi pada sektor kesehatan Tanah Air. Hal ini sudah dimulai dan akan terus dikembangkan ke masa depan.

"Dengan berbasis bioteknologi, information technology, artificial intelligence, semua teknologi kesehatan baru kita mulai masuk. Itu dari program prioritasnya,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya