10 Ribu Pekerja Gudang Tuntut Amazon

Menuntut kompensasi atas pemeriksaan Covid-19

10 Ribu Pekerja Gudang Tuntut Amazon
Ilustrasi Amazon. Shutterstock/rafapress
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Amazon.com menghadapi tuduhan pelanggaran undang-undang negara bagian Colorado di Amerika Serikat. Perusahaan ini dianggap gagal membayar pekerja gudang untuk dana dan waktu yang dihabiskan dalam pemeriksaan Covid-19 sebelum masuk kerja. Tuntutan yang diajukan mencakup lebih dari 10.000 orang di lima gudang Amazon di Colorado. 

Jennifer Vincenzetti, seorang karyawan yang bekerja di dua gudang Amazon di Colorado Springs, mengajukan gugatan di pengadilan federal Colorado, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (9/10).

Vincenzetti mengklaim perusahaan tempatnya bekerja membuat para pekerja menunggu dalam antrean panjang untuk menjawab sejumlah pertanyaan dan pemeriksaan suhu.

Amazon masih bungkam

Sementara itu, Amazon yang berbasis di Seattle belum memberikan komentar terkait tuntutan tersebut. Tuntutan yang diajukan mencakup lebih dari 10.000 orang di lima gudang Amazon di Colorado.

"Amazon tampaknya baik-baik saja melakukan upaya untuk menjaga para pekerjanya tetap aman, selama para pekerja yang menanggung tagihannya," ujar David Seligman dari organisasi nirlaba Towards Justice, yang mengajukan gugatan itu.

Adapun keluhan yang mengatakan bahwa mulai Maret 2020, Amazon mengharuskan karyawan di gudang Colorado untuk datang lebih awal, mengantre di luar fasilitas, lalu menjawab pertanyaan dan memeriksa suhu mereka begitu mereka berada di area kerja. Proses tersebut umumnya memakan waktu 20 hingga 60 menit, menurut gugatan itu.

Polemik keselamatan pekerja dan laboratorium Covid-19 khusus pegawai

Untuk menangani penyebaran Covid-19, Amazon memutuskan untuk membangun lab test Covid-19 sendiri di Inggris dan Amerika Serikat pada tahun lalu. Upaya ini menjawab kritik karena dianggap lalai memperhatikan keselamatan pekerjanya. Terutama, bagi mereka yang bekerja di gudang milik Amazon.

Sebagai tindak lanjut,  perusahaan milik Jeff Bezos itu mulai melakukan pengujian pada karyawannya di Inggris untuk varian virus corona. Nantinya, perusahaan akan  memberikan data tersebut kepada pejabat kesehatan masyarakat, termasuk data tes karyawannya yang berada di titik-titik tempat pertama kali varian Delta menyebar dengan cepat. 

Direktur Laboratorium Diagnostik Amazon di Inggris, Luke Meredith, mengatakan perusahaan terbuka untuk menawarkan layanan yang sama di Amerika Serikat dan tidak menutup kemungkinan membuat program pengujiannya tersedia untuk publik Inggris di masa depan. 

"Sangat penting bagi kami untuk mengakui fakta bahwa varian dapat menularkan dengan cara yang berbeda, mereka memiliki respons yang berbeda terhadap vaksin, mereka mungkin memiliki dampak yang berbeda pada kesehatan manusia," kata Meredith seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/10).

Mulai tes Covid-19 untuk 30.000 karyawan di Inggris

Pengujian Amazon saat ini tersedia untuk sekitar 30.000 karyawan garis depan di Inggris yang bekerja di gudang dan logistik. Laboratorium Inggris telah memproses lebih dari 900.000 tes sejak dibuka pada bulan September, termasuk dari situsnya di Eropa.

Meredith juga mengatakan bahwa Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris sangat ingin menerima data tambahan untuk membantu melacak penyebaran varian. Ia juga menyebutkan bahwa terlalu dini untuk mengatakan apakah fasilitas pengujian tersebut tersedia untuk masyarakat umum di Inggris. 

"Saya tidak berpikir kami dapat mengesampingkan apa pun pada saat ini, itu adalah keputusan yang harus dibuat, tetapi untuk saat ini kami hanya ingin fokus pada staf kami," katanya.

Related Topics

AmazonE-commerce

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity