Cina Siap Pakai Yuan Digital pada Olimpiade 2022 di Beijing

Yuan Digital dibayangi isu sipionase dan keamanan data.

Cina Siap Pakai Yuan Digital pada Olimpiade 2022 di Beijing
Ilustrasi Yuan Digital. Shutterstock/Fit Ztudio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Beijing, FORTUNE - Cina meluncurkan yuan digitalnya kepada para atlet dan penonton menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing pada 4 Februari 2022. Hal ini untuk menarik mata uang virtual di kalangan orang asing.

Dilansir dari laman Bloomberg, Jumat  (14/1) dengan kurang dari sebulan tersisa sebelum kickoff, Cina ingin menggunakan Olimpiade untuk menunjukkan pengaruh yuan digital secara global.

Sebagaimana diketahui, dua tahun lalu Cina melarang transaksi menggunakan bitcoin di negaranya. Alasannya, mata uang digital akan menimbulkan ketidakstabilan perekonomian ekonomi di negara tersebut. Masalahnya, warga Cina cenderung menjual Yuan untuk membeli mata uang bitcoin. Langkah ini juga dipandang sebagai perilaku kontrol ekonomi Cina.

Infrastruktur sudah disiapkan

Bank mitra Olympic 2022, Bank of China Ltd., mengatakan para pengunjung dapat mengunduh aplikasi atau menggunakan kartu fisik yang bisa didapatkan dari toko yang menyediakan yuan digital. 

Mata uang asing juga bisa ditukar menjadi e-CNY di mesin swalayan, menurut Bank of Cina Ltd. Nantinya, para atlet dan pelatih bisa mendapatkan gelang yang berfungsi sebagai dompet elektronik dan dapat digesek untuk membayar barang atau jasa. 

Selain itu, mesin-mesin pembayaran digital juga akan tersedia di sekitar lokasi pertandingan. Manajer Tim Operasi Desa Olimpiade di Beijing, Qu Songming, mengatakan pembayaran akan dibatasi hanya untuk beberapa metode. 

Adapun Alipay dari Alibaba Group Holding Ltd., dan WeChat Pay dari Tencent Holdings Ltd., yang keduanya mendukung e-CNY tidak akan tersedia di desa tersebut.

 "Pembayaran yang diterima hanya uang renminbi tunai, kartu Visa, dan yuan digital di seluruh tempat pertandingan dan non pertandingan selama Olimpiade," kata Qu. 

Dibayangi kekhawatiran keamanan data

Namun, hanya kurang dari sebulan menuju pembukaan, ajang olahraga dunia ini telah dihujani dengan aksi boikot dan ancaman penyebaran virus. Kekhawatiran risiko data jika pemain asing ikut menggunakan uang digital tersebut. 

Tiga senator Republik AS pada Juli meminta Komite Olimpiade AS untuk melarang atlet Amerika menggunakan yuan digital, dengan alasan spionase dan masalah keamanan data. 

"Cina dapat mendorong adopsi di seluruh wilayah nasional untuk konsumsi domestik menjelang Olimpiade," ujar analis Bloomberg Intelligence Francis Chan. 

Penggunaan e-CNY di Hong Kong dan mitra dagang dalam jangka panjang juga dapat mengangkat status yuan sebagai mata uang cadangan dan transaksi global.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M