ICAEW Perkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,7% di 2022

Pertumbuhan didukung oleh sektor ritel dan layanan akomodasi

ICAEW Perkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,7% di 2022
Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,7 persen year on year di 2022 atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada 2021 yang sebesar 3,7 persen year on year.

Managing Director Internasional ICAEW Mark Billington menyebutkan, bahwa pertumbuhan ini selaras dengan angka perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara di wilayah Asia Tenggara.

“Peningkatan ini menunjukkan kemampuan perekonomian Indonesia untuk kembali bangkit pascapandemi, dimana kini telah bertransisi menuju masa endemi,” kata Mark dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (24/6).

Didukung oleh sektor ritel dan layanan akomodasi

source_name

Pertumbuhan yang perlahan membaik ini didukung oleh sektor ritel dan layanan akomodasi di Indonesia yang telah mencapai titik puncak pemulihan pada Mei 2022 dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pemulihan perekonomian Indonesia pada sektor ritel dan layanan akomodasi juga dinilai cukup dinamis sejak memasuki kuartal IV 2021 hingga saat ini.

“Permintaan akan jumlah pemasaran pada sektor ritel Indonesia juga dinilai cukup unggul dan mulai stabil di tahun 2022 dibandingkan wilayah Asia Tenggara lainnya,”  kata Mark.

Keberhasilan Indonesia mempertahankan ekspor ke Cina, sekalipun terhambat gangguan rantai pasok dan pelemahan permintaan dari Cina karena karantina wilayah, juga dinilai membantu Indonesia melanjutkan pemulihan ekonomi.

“Dibukanya perbatasan dan pelonggaran pembatasan perjalanan juga memberikan peluang besar bagi ekonomi pariwisata Indonesia untuk dapat kembali bangkit,” katanya.

Hal ini dapat dilihat dari perkiraan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 35 persen pada 2022.

“Peningkatan ini dinilai cukup baik dalam proses pemulihan wilayah jika dibanding dengan data perekonomian pariwisata Indonesia pada tahun 2021 yang berada di titik persentase sebesar 10 persen,” ucapnya.

Hambatan pemulihan ekonomi di Asia Tenggara

Mark Billington, Managing Director International ICAEW/Dok. ICAEW

ICAEW Economic Insight Forum turut membahas bahwa meskipun pemulihan ekonomi ketika persebaran Covid-19 di wilayah Asia Tenggara tidak merata dengan hadirnya varian Delta. Sebagian besar negara-negara seperti Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam mulai melihat kembalinya tingkat PDB dengan level yang setara sebelum terjadinya pandemi–kecuali Thailand, yang pertumbuhannya masih 2 persen di bawah tingkat pra-pandemi, dikarenakan industri pariwisatanya masih terus berjuang dengan pembatasan perjalanan dan mobilitas.

Hambatan-hambatan eksternal seperti gangguan rantai pasok, lemahnya permintaan dari Ciina (dengan adanya aturan karantina wilayah), serta dampak dari berlangsungnya perang Rusia-Ukraina turut mempengaruhi tingkat inflasi dan harga komoditas di Asia Tenggara. Meskipun demikian para ahli dalam forum ICAEW Economic Insight cukup optimis, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara sebesar sekitar 5,8% atau naik 3,7% dari tahun lalu. Hal ini diprediksi dapat terjadi karena dorongan di sektor pariwisata ekonomi dari pembukaan perbatasan serta pelonggaran peraturan perjalanan.

Berbagai temuan utama dari Economic Forecast telah dipresentasikan oleh Sian Fenner, Lead Asia  Economist di Oxford Economics dalam ICAEW Economic Insight Forum Q2 2022 yang diselenggarakan pada 2 Juni 2022. Sian Fenner bersama panelis lain yaitu Julia Leong (FCA), Partner PwC Singapura; Rafizi Ramli (FCA), Founder Invoke Solutions; dan Van Anh Huynh, Customer Success Account Manager Microsoft dalam diskusi mendalam terkait prospek pemulihan ekonomi di wilayah Asia Tenggara yang secara bertahap berubah dari pandemi menjadi endemi, termasuk faktor-faktor seperti kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dan kapasitas pakar manufaktur.  

Temuan dari negara-negara Asia Tenggara lain dari Economic Insight Forum Q2 2022 meliputi tiga hal berikut ini.

  • Perkiraan pemulihan yang lebih baik untuk Singapura, meskipun pertumbuhan dinilai cukup lambat

Pertumbuhan Singapura sebesar 7,6% di tahun 2021 sebagian besar didorong oleh sektor manufaktur dan ekspor, tetapi pertumbuhan itu terhambat oleh adanya tren penurunan yang signifikan selama beberapa bulan terakhir. Namun, terdapat peningkatan besar dalam penjualan ritel dan layanan akomodasi pada bulan Maret dan dengan adanya pelonggaran pembatasan, tanda-tanda pemulihan yang lebih luas untuk sektor jasa juga diperkirakan akan muncul.

  • Pertumbuhan Vietnam meningkat lebih dari 6,5 persen pada tahun 2022

Vietnam dinilai mampu bangkit kembali dengan cukup cepat pada tahun 2021 dibandingkan dengan wilayah lainnya. Dengan adanya pelonggaran pembatasan dari Q4 tahun lalu yang dibawa ke Q1 tahun ini, telah terjadi pemulihan ekonomi yang cukup signifikan di sektor jasa, didorong oleh pariwisata domestik. 

  • Dampak negatif dari kenaikan harga komoditas di Malaysia

Malaysia cenderung terlindungi dari dampak kenaikan harga minyak akibat perang Rusia-Ukraina, dikarenakan Malaysia merupakan eksportir minyak bersih bersama dengan LNG, dengan pendapatan ekspor yang lebih tinggi. Subsidi bahan bakar yang diterapkan oleh pemerintah juga membantu menjaga harga bensin konsumen tetap terkendali. Namun demikian, adanya aturan karatina wilayah tahun lalu dari varian Delta dan ketergantungan yang tinggi pada ekspor ke wilayah Cina, diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan PDB Malaysia antara 1–1,5 persen lebih rendah tahun ini daripada sebaliknya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi