Indonesia-Korsel Jalin Kerja Sama Pengembangan E-Mobility

Akan dibangun SPKLU bertenaga surya.

Indonesia-Korsel Jalin Kerja Sama Pengembangan E-Mobility
ilustrasi SPKLU mobil listrik (unsplash.com/Ernest Ojeh)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Korea Selatan melakukan kerja sama pengembangan pusat E-Mobility yang dihelat di Jakarta, pada Senin (15/5).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan proyek kerja sama strategis ini merupakan komitmen kedua negara dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target zero carbon.

Kerja sama tersebut juga sejalan dengan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), sekaligus mempererat hubungan diplomatik kedua negara.

"Proyek ini diawali dengan instalasi sistem pengisi daya kendaraan listrik bertenaga surya di Indonesia," katanya, mengutip ANTARA, Selasa (16/5).

Kerja sama potensial

Ada sejumlah program yang dikolaborasikan dalam kerja sama ini, di antaranya konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik, percepatan pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU), serta service center kendaraan listrik di Indonesia.

Lebih lanjut, menurutnya komitmen untuk mempercepat transisi energi serta menciptakan ekosistem EV yang lebih baik akan diimplementasikan dalam kerja sama Indonesia dengan Korsel.

Presiden Korea Automotive Technology Institute (KATECH), Na Seung-sik, berharap kerja sama bilateral ini meningkatkan sektor advanced mobility, yaitu sektor inti dalam industri yang berorientasi pada masa depan. 

“Pada era global ini, Korea dan Indonesia dituntut untuk bekerja sama serta berkontribusi pada dunia dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan daya saing industri,” katanya.

Dia menjelaskan, pihak KATECH akan berupaya membangun ekosistem industri E-Mobility yang saling menguntungkan melalui program Official Development Assistant (ODA) kendaraan listrik.

Program tersebut akan dilaksanakan melalui upaya perluasan penggunaan kendaraan roda dua dan empat dengan analisis empiris terhadap prasarana dan membangun infrastruktur EV. Selain itu, pemberdayaan sumber daya manusia dan memberikan pendampingan dalam penyusunan strategi percepatan penerapan E-Mobility sekaligus kebijakan pengembangannya.

"Kami juga akan bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan transisi paradigma sistem transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Seung-sik.

Related Topics

E-mobilityBilateral

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal