Investor Nantikan Ekspansi Bisnis Holding Ultra Mikro BRI

Pengamat menilai ini jadi momentum diversifikasi bisnis.

Investor Nantikan Ekspansi Bisnis Holding Ultra Mikro BRI
ShutterStock/HariPrasetyo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Investor di pasar modal menunggu langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai induk Holding Ultra Mikro (UMi) BUMN. Terutama setelah RUPSLB BRI menyetujui aksi korporasi rights issue saham BBRI dengan mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

 "Holding ultra mikro BUMN ini dapat berpengaruh kepada perkembangan pasar modal dan khususnya dunia keuangan perbankan, serta menciptakan ekosistem pembiayaan yang besar dan menjadi pionir pembiayaan untuk pengembangan UMKM di Indonesia," kata pengamat pasar modal Reza Priyambada dilansir Antara, Senin (27/9). 

Rights issue sebagai bagian dari pembentukan holding yang melibatkan BRI dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) (Persero) ini diharapkan dapat memperluas pendanaan bagi UMKM yang lebih cepat dan murah.

Tren positif terus berlanjut

Reza menilai momentum tersebut menjadi peluang besar bagi bank berkode saham BBRI itu untuk melakukan diversifikasi bisnis, sekaligus ekspansi pasar yang lebih masif di sektor pembiayaan segmen mikro.

"BRI akan memiliki modal lebih kuat, potensi pengembangan bisnis lebih kuat. Tentunya yang akan diperhatikan pelaku pasar ialah akselerasi dari strategi pertumbuhan setelah adanya penggabungan para entitas tersebut," ujarnya.

Dari sisi lain, ia optimistis penerbitan saham baru (rights issue) yang segera digelar BRI akan mendapatkan sambutan positif dari pasar. Dia memproyeksikan, jika mengacu asumsi 90 hari ke belakang, maka harga pelaksanaan rights issue berada di kisaran Rp3.900.

Adapun tren positif itu menurutnya akan terus berlanjut setelah holding ketiga perusahaan pelat merah itu berjalan efektif. Saham BBRI akan terakselerasi dengan cepat, bahkan memungkinkan mencetak rekor di atas Rp6.000.

Peluang merangkul pengusaha UMKM

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, pasar pembiayaan segmen mikro masih terbuka lebar. Pasalnya terdapat sebanyak 91,3 juta orang Indonesia yang sebagian adalah pengusaha mikro masih unbankable atau tidak mendapat layanan lembaga keuangan formal.

"Jika seluruh hasil right issue BRI atau holding ultra mikro digunakan untuk memberdayakan usaha ultra mikro, maka efeknya serapan tenaga kerja dan rasio wirausaha akan meningkat," ujar Bhima.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menambahkan, holding tersebut memiliki potensi yang menjanjikan karena BRI, Pegadaian, dan PMN bisa berkolaborasi untuk memenuhi pendanaan ultra mikro.

"Tidak ada persaingan karena satu holding bakal menaikkan margin dan membuat pendanaan lebih efektif," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, holding ultra mikro akan memberikan berbagai kemudahan dan biaya pinjaman dana yang lebih murah dengan jangkauan yang lebih luas, pendalaman layanan, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

 "Ketika pemerintah berbicara tentang Indonesia Maju, maka di dalamnya ada kemajuan segmen ultra mikro, melalui penguatan ketahanan ekonomi dan pertumbuhan berkualitas, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan kualitas SDM terutama pengusaha Ultra Mikro dengan pemberdayaan melalui holding ini," ucap Erick.

Ia menekankan, hadirnya holding dapat memperkuat model bisnis perseroan masing-masing. BRI, Pegadaian, dan PNM akan saling melengkapi memberikan layanan keuangan yang terintegrasi untuk keberlanjutan pemberdayaan usaha ultra mikro.

Manfaat bagi pelaku usaha

Holding UMi yang mengintegrasikan ekosistem usaha milik BRI, Pegadaian, dan PNM diproyeksikan bakal memberi banyak manfaat untuk masyarakat pelaku usaha.

Kolaborasi ketiga BUMN yang dikenal berfokus pada pemberdayaan usaha mikro dan ultra mikro tersebut tidak hanya akan mendorong sumber pertumbuhan baru bagi masing-masing entitas melalui holding. Namun, kolaborasi perusahaan pelat merah yang terintegrasi dalam holding tersebut juga akan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat banyak.

Terkait hal tersebut Direktur Utama BRI Sunarso, mengatakan aspirasi perseroan untuk mengembangkan segmen usaha ultra mikro melalui holding sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan peran BUMN sebagai agen pencipta nilai dan pembangunan, untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional khususnya pada sektor UMKM. 

“Pembentukan holding UMi tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi BRI, Pegadaian, maupun PNM. Namun juga bagi para pelaku usaha yang termasuk dalam segmen ini,” katanya, dalam keterangan resmi (29/7).

Holding ini akan menyediakan layanan keuangan kepada para pengusaha ultra mikro dengan lebih terintegrasi dalam satu ekosistem. “Artinya, layanannya dapat end to end, proses pertumbuhan atau peningkatan kapabilitas nasabah ultra mikro pun dapat lebih dimonitor dengan baik, sehingga dapat melayani dengan lebih efektif dan efisien,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen