Isu Lingkungan Hidup Warnai MUFFEST+ 2022

Peran industri fesyen mengatasi isu lingkungan dibahas.

Isu Lingkungan Hidup Warnai MUFFEST+ 2022
Pembukaan MUFFEST+ 2022, Kamis (21/4)/Fortune Indonesia/Desy Y
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mendukung Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2022. Nadiem menilai isu lingkungan hidup yang diangkat pada penyelenggaraan festival tahun ketujuh kali ini sangat kontekstual.

“Suatu kebanggaan bagi kita semua MUFFEST hadir mengangkat isu yang mendunia dan ini menunjukkan kita semua memahami bahwa berbagai persoalan lingkungan seperti sampah, perubahan iklim, dan krisis energi, tidak akan tertangani jika kita bergerak sendiri-sendiri, tanpa kolaborasi lintas sektor,” kata Menteri Nadiem, dalam sambutannya secara virtual pada pembukaan MUFFEST+ 2022, Kamis (21/4).

Menteri Nadiem menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan bahan fesyen yang ramah lingkungan dan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal guna menjaga keberlangsungan industri fesyen khususnya di Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi teman-teman di industri fesyen, khususnya yang hadir pada hari ini, atas upayanya mendorong sustainable fashion guna memulihkan industri fesyen di Indonesia, sekaligus membangun jalan menuju sustainable living. Sekarang adalah waktunya kita untuk maju ke panggung global sebagai pemimpin dari gerakan ini melalui presidensi Indonesia di forum G20,” lanjut Mendikbudristek.

Peran industri fesyen mengatasi isu lingkungan

source_name

Sektor industri fesyen mempunyai peran yang krusial dalam upaya mengatasi isu lingkungan dan mewujudkan kehidupan yang lebih berkelanjutan. Gerakan slow fashion yang semakin sering terdengar dinilai mengedepankan keberlangsungan hidup manusia serta makhluk hidup yang lain. Untuk itu, Menteri Nadiem mendorong upaya pemanfaatan bahan-bahan ramah lingkungan dalam menghasilkan karya fesyen.

"Saya yakin bahwa para pelaku industri fesyen di Indonesia mampu menjadi pemimpin gerakan sustainable fashion di tingkat global dengan mewujudkan model produksi dan konsumsi pakaian yang ramah lingkungan, dengan tetap memberikan kemerdekaan untuk kreativitas dan inovasi,” kata Mendikbudristek.

“Saya mengajak semua pelaku industri fesyen di seluruh Indonesia untuk menggali kearifan lokal Nusantara dalam mewujudkan sustainable fashion yang maju sebagai solusi untuk mengatasi isu lingkungan hidup, serta mewujudkan masa depan yang jauh lebih baik, jauh lebih berkelanjutan,” tambahnya.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, menyampaikan apresiasi kepada MUFFEST yang dari tahun ke tahun disambut baik masyarakat. MUFFEST+ menjadi ajang yang menghubungkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), desainer, sektor pendidikan, dan asosiasi bisnis. “Ini harus terus ditingkatkan,” katanya, menegaskan.

Dalam kesempatan yang sama dilaksanakan pula penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto dengan Ali Charisma selaku National Chairman Of Indonesian Fashion Chamber (IFC). Kerja sama bertujuan untuk mengoptimalisasikan kompetensi SDM vokasi di bidang fesyen.

Dirjen Diksi menyatakan dukungannya untuk memperkuat sinergi demi mewujudkan kiblat fesyen muslim di Indonesia. “Kami dari pendidikan vokasi, siap membuat road map yang harmonis dan link and match. Kita siapkan Kurikulum Merdeka sehingga tahun depan acara ini benar-benar naik level tingkat internasional,” ujar Dirjen Wikan.

Ali Charisma menekankan, bahwa industri fesyen Indonesia membutuhkan dukungan untuk bisa menjadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia. “Kami ingin berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga industri fesyen muslim bisa maju. Masyarakat Indonesia perlu diedukasi untuk mengetahui perkembangan fesyen sehingga ikut membeli produknya untuk menjadikan fesyen muslim di Indonesia tumbuh secara berkesinambungan,” tuturnya.

MUFFEST+ jadi ajang kolaborasi pelaku industri

Desainer Deden Siswanto menjadi salah satu desainer yang menampilkan upcycle fashion di MUFFEST+ 2022/Fortune Indonesia/Desy Y

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, menyampaikan apresiasi kepada MUFFEST yang dari tahun ke tahun disambut baik masyarakat. MUFFEST+ menjadi ajang yang menghubungkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), desainer, sektor pendidikan, dan asosiasi bisnis. “Ini harus terus ditingkatkan,” katanya,

Menteri Teten juga menyampaikan bahwa Pemerintah menetapkan industri halal sebagai salah satu keunggulan ekonomi Indonesia. Konsumsi busana muslim di tanah air mencapai 2 miliar USD dengan pertumbuhan 12,2 persen per tahun di atas angka pertumbuhan nasional.

“Ini potensi ekonomi yang jangan dianggap enteng,” ujarnya. “Semoga MUFFEST tahun depan penyelenggaraannya semakin sukses dengan dukungan pemerintah dan asosiasi bisnis,” harap Menteri Teten yang optimistis tahun depan MUFFEST bisa masuk ke dalam agenda tingkat dunia. 

MUFFEST+ diselenggarakan di Ritz Carlton Pasific Place Mall, Jakarta. Melibatkan 300 desainer, festival ini mengangkat tema “Muslim Festival, Muslim Lifestyle”. MUFFEST+ 2022 digelar pada 21-23 April 2022 dan menghadirkan rangkaian acara mulai dari fashion showtrade-expoconference, seminar trendtalkshow, dan kegiatan komunitas muslim Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity