Menjajal Karier di Industri E-sports, Seberapa Menjanjikan?

Peluang karier di industri e-sports masih terbuka lebar.

Menjajal Karier di Industri E-sports, Seberapa Menjanjikan?
Ilustrasi juara e-sports memegang piala di tengah arena kejuaraan. Shutterstock/Gorodenkoff
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Potensi industri gaming dan olahraga elektronik atau e-sports Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan di tengah pandemi Covid-19. Menurut data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL), pada 2019 ada 62,1 juta orang yang aktif bermain game di Indonesia. Tingginya angka tersebut membawa Indonesia menduduki peringkat 12 di pasar game dengan jumlah pemain terbanyak. Bahkan, menurut laporan dari Global Market Games Report 2020 menunjukkan, Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna game di Asia Tenggara.

Terus meningkatnya industri gaming berbanding lurus dengan kepopuleran e-sports di Indonesia. Tidak main-main, e-sports diyakini memiliki potensi dan peluang prestasi, serta mendorong industri kreatif di Indonesia untuk tumbuh. Terlebih lagi, sekarang sudah banyak atlet e-sports Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi di luar negeri. Memasuki tahun 2022, industri e-sports di Indonesia kian berkembang. Lalu seberapa menjanjikan peluang karier di industri e-sports dan apa saja tantangannya?

Profesi di industri e-sports yang menjanjikan

Kevin Reinaldy, Business Development & Partnership Manager Wall Street English Indonesia menyebutkan lima peluang karier paling populer di industri e-sports

“Berdasarkan data dari Forbes, kalau di e-sports, yang paling populer adalah menjadi game developer, desainer, animator, content writer, dan streamer. Kalau dari yang saya lihat juga, karier di dunia e-sports itu lebih besar daripada the regular company-nya itu sendiri.” 

Mengamini paparan Kevin, Tasia Eda Lestari, Analyst & Manager dari Bigetron Era mengatakan peluang karier pada industri e-sports lebih dari apa yang dilihat orang seperti pro player atau streamer. Di balik itu semua, ada pula manajer tim, legal, social media manager, juga tim finance yang mengatur keuangan dalam tim e-sports. Dalam pekerjaan-pekerjaan itu, komunikasi menjadi hal yang penting dan harus selalu diutamakan. 

"Bekerja sebagai analis ataupun pro player, komunikasi tetaplah menjadi hal penting karena kita harus handle banyak hal penting, sehingga komunikasi menjadi krusial untuk kerja sama dalam tim," katanya, dalam webinar UniPin Community (UNITY) bertajuk “Meniti Karier dalam  Industri E-sports” dikutip Jumat (4/3).

Kiat menghadapi tantangan agar karier berkembang

Dalam setiap pekerjaan, pasti selalu ada tantangan, tak terkecuali pekerjaan di industri e-sports. Abigail Clarissa Liana, host dan e-sports shoutcaster merangkum tantangan dasar dalam bekerja yaitu Skill, Consistency, Attitude, Commitment, Mental (SCACM). Menghadapi tantangan itu, mengenali potensi maksimal dalam diri adalah hal yang penting. 

“Tapi yang terpenting, mau bekerja di mana pun kita harus mengenali diri kita dahulu. Kenali potensi  terbesar kita ada di mana," ujarnya

Tantangan lainnya saat merencanakan karier di industri e-sports adalah persetujuan dari orang tua, terutama jika karier yang dituju adalah menjadi pro player atau streamer. Menurut Tasia dan Abigail yang sudah berpengalaman dalam industri e-sports, cara terbaik dalam membujuk orang tua adalah dengan memberikan pembuktian secara langsung dengan prestasi.

“Untuk dapat restu orang tua, kita enggak boleh setengah-setengah. Latihan yang rajin biar juara, karena  kalau udah juara, orang tua juga pasti berpikir dan akan mengizinkan juga,” ujarTasia. 

Atlet e-sports Indonesia berprestasi di mancanegara

Sudah banyak atlet e-sports Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi di luar negeri. Hal ini pun semakin membuat nama Indonesia semakin diperhitungkan dalam kompetisi e-sports internasional. Dilansir dari laman Kemenparekraf, berikut beberapa atlet e-sports yang berkiprah di mancanegara.

  • Rizky Faidan

Dalam dunia game PES (Pro Evolution Soccer), nama Rizky Faidan sudah sangat diakui dunia. Pasalnya, atlet e-sports berusia 18 tahun ini berhasil lolos ke babak final kejuaraan dunia PES 2019 di Emirates Stadium, Inggris. Serta menjadi juara di ajang PES League Asia 2019 di Jepang.

Kehebatannya dalam bermain game PES ternyata menarik perhatian tim esport Thailand, Buriram United Esport. Tidak lama setelah bergabung, Rizky berhasil menjuarai Toyota E-League, dan membawa timnya menjuarai Thai e-League Pro 2021.

  • Kevin Susanto

Atlet e-sports Indonesia yang berkiprah di luar negeri selanjutnya adalah Kevin Susanto. Dikenal dengan nama “xccurate”, Kevin Susanto merupakan salah satu atlet e-sports profesional CS:GO di Indonesia yang keahliannya telah diakui dunia.

Berawal dari hobi membawa remaja kelahiran 1998 ini bergabung dengan tim e-sports Indonesia, Recca Esport. Banyaknya prestasi yang diraih ternyata menarik perhatian tim esport Tiongkok, TyLoo. Selama bergabung dengan TyLoo, ia berhasil menorehkan berbagai prestasi, di antaranya juara pertama StarLadder & ImbaTV Invantional Chongqing 2018, dan Xinhua Electronic Sports Conference 2018.

Pada 2019 Kevin Susanto pindah ke tim esport lainnya yang juga berada di Tiongkok: Big Time Regal, dan berhasil menjuarai WDNMD Asia Invitational 2020. Belum lama ini Kevin dikonfirmasi bergabung dengan NG Esport asal Thailand.

  • Muhammad Rizky

Muhammad Rizky juga turut meramaikan kategori atlet e-sports Indonesia yang berkiprah di luar negeri. Pro-player Dota 2 yang dikenal dengan nama InYourDream ini pertama kali bergabung dengan tim The Prime dan membawa timnya menempati posisi 3-4 dalam kompetisi Boston Major 2016: SEA Open Qualifier.

Menjadi salah satu pemain papan atas di Asia Tenggara, Muhammad Rizky berhasil menarik perhatian tim e-sports luar negeri, seperti Fnatic hingga Tigers. Tak lama setelah itu, dirinya bergabung dengan tim esport asal Korea Selatan, T1.

  • Kenny Deo

Dikenal dengan nama “Xepher”, Kenny Deo menjadi salah satu atlet e-sports profesional Dota 2 yang kemampuannya diakui hingga mancanegara. Memulai karir e-sports sejak 2014, dia pernah bergabung dengan tim andalan Indonesia, seperti Zero Latitude, NXL, hingga RRQ.

Kemudian Kenny Deo bergabung dengan tim esport asal Malaysia, Tigers (2018), dan langsung menjuarai DreamLeague Season 10. Setelah Kenny bergabung dengan GeekFam, dan berhasil menjuarai ONE Esports Dota 2 SEA League, Cyber.bet.Cup: Spring Series-SEA, dan membawa timnya lolos ajang ESL One Los Angeles.

  • Hansel Ferdinand

Atlet e-sports Indonesia yang telah menorehkan prestasi di mancanegara selanjutnya adalah Hansel Ferdinand alias “BnTeT”. Sebelum melebarkan sayap di luar negeri, Hansel bergabung dengan tim e-sports Indonesia NXL.

Kepiawaiannya bermain CS:GO ternyata membawanya dan tim NXL menjuarai babak kualifikasi Asia Tenggara di Tiongkok. Tidak lama setelahnya, atlet e-sports berpenghasilan tertinggi di Indonesia ini bergabung dengan Recca (2016), dan tim e-sports terbesar asal Cina, TyLoo pada 2017.

Hingga akhirnya, pada 2019 Hansel bergabung dengan tim Gen.G dari Amerika Serikat, dan berhasil menjuarai DreamHack Open Anaheim 2020. Saking hebatnya, Hansel Ferdinand mendominasi pemain terbaik dunia dan dijuluki “Beast from the East”!

  • Made Bagas Pramudita

Made Bagas Pramudita alias “Zuxxy” menjadi atlet esport sekaligus pro-player PUBG Mobile asal Indonesia yang namanya cukup terkenal. Pasalnya, Made Bagas Pramudita berhasil membawa tim Bigetron RA menjuarai turnamen PUBG Mobile World League 2020 - Season 0: East, dan PUBG Mobile Pro League - Fall Split 2020: Southeast Asia.

Keahliannya bermain PUBG Mobile ternyata juga telah diakui dunia. Tidak main-main, atlet esport kelahiran 2003 ini berhasil meraih penghargaan internasional dalam ajang The Esports Award 2020 kategori “Esports Mobile Player of The Year”.

Deretan atlet e-sports Indonesia yang sukses di mancanegara semakin membuktikan bahwa industri game dan e-sports di Indonesia memiliki peluang besar di masa depan. Bahkan, bukan tidak mungkin Indonesia dapat melahirkan bibit-bibit atlet e-sports baru.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M