Menkominfo Tambah Target Pelatihan Talenta Digital 2022

Kominfo bekerja sama dengan universitas ternama dunia.

Menkominfo Tambah Target Pelatihan Talenta Digital 2022
Dok. Kemkominfo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, menyebut target peserta pada program pelatihan digital Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), Program Digital Talent Scholarship (DTS), dan Program Digital Leadership Academy (DLA) akan ditingkatkan dan diperluas kerja samanya dengan para mitra terkait di tahun 2022.

“Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur harus juga bisa digunakan dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat atau istilah beliau hilirisasi. Dalam rangka hilirisasi ini, maka ada banyak yang harus kita lakukan termasuk untuk mempersiapkan tersedianya sumberdaya manusia atau talenta digital yang memadai,” ujar Johnny G. Plate dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/12).

Meningkatkan kapasitas talenta digital

Sejalan dengan pembangunan infrastruktur digital tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa Kemkominfo akan meningkatkan kapasitas talenta digital agar infrastruktur yang ada bisa termanfaatkan dengan baik.

“Kita mempunyai infrastruktur TIK tapi kita tidak siap dengan sumber daya manusianya, sehingga Kominfo mengambil inisiatif untuk melakukan program terkait dengan peningkatan kualifikasi dan kualitas sumberdaya manusia digital Indonesia dimulai dari level yang paling bawah, yaitu basic skills,” katanya.

Menjadi program pelatihan digital keterampilan dasar, capaian GNLD di tahun 2021 diketahui telah mencapai 98,87 persen atau 12.307.498 orang.

Menargetkan 12,5 juta orang tahun depan

Johnny menyebut bahwa di tahun depan, Kemkominfo akan kembali menargetkan 12,5 juta orang peserta untuk mengikuti program pelatihan tersebut.

“Tahun depan kita akan lanjutkan ini dengan jumlah yang sama, tetapi belum tersedia di APBN anggarannya sehingga kami akan mencari dana atau sumber pembiayaan baru, bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sekitar 12 setengah juta lagi tahun depan. Dengan harapan di akhir tahun 2024, 50 juta penduduk Indonesia sudah mendapat pelatihan digital tingkat basic,” ujar Johnny.

Sementara itu untuk tingkatan menengah, Kemkominfo diketahui telah melaksanakan Program Digital Talent Scholarship (DTSP). Menurut Johnny, realisasi target peserta pada program ini telah berjumlah 131.204 orang peserta di tahun 2021. 

Dengan target sekitar 600 ribu, program ini akan melatih talenta-talenta digital setiap tahunnya untuk mencapai target ketersediaan 9 juta talenta digital di 15 tahun ke depan.

“Kominfo mengambil inisiatif sudah beberapa tahun terakhir ini, tahun 2021 cukup agresif dengan menyiapkan 100 ribu pelatihan bagi para milenial Indonesia tamatan SLTA dan sarjana. Tahun depan, saya harapkan program ini melatih sekitar 200 ribu peserta dan ini juga kerja sama dengan lebih dari 100 perguruan tinggi di Indonesia dan perusahaan global,” katanya.

Lebih lanjut, para peserta program DTSP diketahui telah mengikuti beragam program pelatihan yang berkaitan dengan artificial intelligence, cloud computing, virtual reality, internet of things, augmented reality, dan coding untuk mempersiapkan tenaga-tenaga atau keahlian digital tingkat menengah.

“Program ini bekerjasama dengan banyak global technology company, baik dari Amerika, Eropa maupun Asia. Mulai dari Cisco, Apple, Microsoft, Huawei, Samsung, ZTE dan lain sebagainya mengambil bagian di dalam ini untuk ketersediaan tenaga-tenaga digital atau keahlian digital di tingkat menengah,” ujar Johnny.

Program pelatihan untuk pegawai pemerintahan

Kemkominfo telah menjalankan Program Digital Leadership Academy (DLA) untuk pelaksanaan dan penyiapan kebijakan digital. Pelatihan menyasar pegawai-pegawai sektor publik yang mencangkup pemerintah pusat, daerah, serta startup founder pada sektor privat.

Dalam program tersebut, Kemkominfo diketahui berhasil melakukan kerjasama dengan 4 perguruan tinggi ternama dunia, seperti National University of Singapore, Harvard Kennedy School, Tsinghua University, dan Oxford University di tahun 2021. Kedepannya, Johnny berharap program DLA ini bisa terus berkembang dan dapat bermitra dengan 8 universitas ternama dunia.

“Tahun 2021 ini sebanyak 306 peserta, tahun 2022 program ini akan dikembangkan dengan target 400 pimpinan lembaga publik dan C-level mengikuti program DLA yang harapan kami bekerjasama dengan delapan universitas top dunia,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi