10.000 Ton Beras Impor Telah Masuk Indonesia, Sisanya Masuk Bertahap

Beras impor akan masuk ke 14 titik.

10.000 Ton Beras Impor Telah Masuk Indonesia, Sisanya Masuk Bertahap
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Bulog Budi Waseso saat meninjau pembokaran perdana kedatangan beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) um’at (16/12). (Dok. Bulog)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE  - Indonesia akan mengimpor 500 ribu ton beras yang akan masuk secara bertahap hingga Februari atau sebelum panen raya. Pada Jumat (16/12), 10 ribu ton beras impor asal Vietnam telah tiba di Indonesia: 5.000 ton via Pelabuhan Tanjung Priok, dan 5.000 ton lewat Pelabuhan Merak.

"Sebenarnya tidak ada yang ingin impor jika stoknya cukup, tetapi beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok Bulog untuk Operasi Pasar makin berkurang sehingga dibutuhkan segera stok dari luar negeri untuk meredam kenaikan harga beras ini," kata Menteri Perdagangan, (Mendag) Zulkifli Hasan, di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12).

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan impor beras ini bukan keinginan Bulog melainkan hasil keputusan dua kali Rakortas untuk menambah stok cadangan beras pemerintah. Tujuannya adalah menjaga stabilitas harga di pasar.

"Jika diperlukan, beras impor ini akan digelontorkan dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru sehingga tidak ada gejolak harga" ujar Arief.

Sekitar 200 ribu ton masih di perjalanan

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan stabilitas harga beras di pasar dapat dijaga dengan penambahan stok cadangan beras pemerintah (CBP) melalui beras impor yang baru tiba hari ini.

Dia mengatakan hingga akhir Desember 2022, akan masuk 200 ribu ton beras impor demi menambah CBP ke 14 titik pelabuhan di Indonesia, yaitu Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh), Belawan (Medan), Dumai (Riau), Teluk Bayur (Padang), Boom Baru (Palembang), Panjang (Lampung), Tanjung Priok (Jakarta), Merak (Banten), Tanjung Perak (Surabaya), Tenau (Kupang).

Sisanya akan direalisasikan tahun depan sampai dengan sebelum panen raya.

Kebijakan pengadaan beras dari luar negeri ditujukan untuk memperkuat cadangan beras nasional. Kebijakan yang diambil ini dipandang takkan mengganggu beras petani karena hanya digunakan dalam kondisi tertentu, seperti penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan, dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya.

Per 6 Desember 2022, tersedia 494.202 ton beras di Perum Bulog, meliputi 295.337 ton CBP atau 59,76 persen, dan 198.965 ton stok komersial atau 40,24 persen. Dengan demikian, dibutuhkan setidaknya 700.000 ton untuk mencapai batas stok minimal CBP: 500.000 ton dari dalam negeri, dan 200.000 ton dari luar negeri.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen